Mohon tunggu...
mohamad sobari
mohamad sobari Mohon Tunggu... Bankir - Semangat tanpa lelah

Menatap Kedepan, Melangkah Maju.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Generasi Milenial Menghadapi Dampak Energi Fosil dan Perubahan Iklim

1 Juni 2018   16:26 Diperbarui: 1 Juni 2018   16:54 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan dampak energi fosil ? Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang berasal dari fosil tanaman dan hewan yang berusia jutaan tahun. Seiring perkembangan jaman, permintaan energi dunia terus meningkat, padahal kita tahu bahwa sumber energi tidak dapat di perbaharui. 

Apa saja dampak negatifnya ? pastinya pencemaran lingkungan, hujan asam serta berdampak pada kerusakkan bangunan dan tanaman, dampak kesehatan seperti gangguan pernafasan dan terakhir jika terus digunakan akan menipis karena tidak terbarukan, jadi perlunya kita pikirkan sumber energi alternatif yang terbarukan.....

Menurut Aldy, untuk memilih masker melawan polusi udara harus juga diperhatikan agar terlindung maksimal dari polusi udara karena masker yang biasa digunakan di rumah sakit tidak efektif untuk menangkal polusi udara. Syarat masker yang baik adalah cukup ketat menutupi bagian hidung dan mulut. 

Selain itu masker dengan lapisan karbon aktif akan bisa memberi perlindungan lebih. Kandungan karbon tersebut terbukti bisa menetralisir beberapa jenis racun yang terkandung dalam udara berpolusi. Jadi menurutnya, jangan sembarangan memilih masker....

Waah....semakin luas saja wawasan kita setelah mendengarkan paparkan doktor muda kita ini dan juga bahas tentang perubahan iklim.  Naah...kalau lingkungan kita sudah tidak seimbang lagi pastinya akan menemukan perubahan.....Apa saja perubahannya ? Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kenaikan muka air laut, gangguan di sektor pertanian dan ketahanan pangan jadi ancaman di depan mata. 

Kebakaran lahan menjadi tantangan terberat. Sudah terlalu banyak sebetulnya dampak yang dirasakan. Hanya saja, memang karena dampak yang timbul selalu terkait dengan berbagai penyebab lain, maka lebih sering permasalahan yang ada dianggap sebagai permasalahan lain, bukan permasalahan karena perubahan iklim. "Yaa...sudah jatuh ketiban tangga, lalu masuk got", ujar Aldy

Kak Yasmine sebagai moderator dalam diskusi ini memberikan pandangannya tentang perubahan iklim ini. "Sudah waktunya cara pandang ini mengalami perubahan dan sudah waktunya pula semua pihak melakukan aksi dan upaya nyata untuk menangani dampak yang muncul dan mengendalikan perubahan iklim supaya tidak semakin parah". Selanjutnya kita bahas diskusi ini dengan narasumber lainnya...

Adila Isfandiari Alibasya, cewek yang satu ini masih muda dan juga peneliti dari Greenpeace. Yuk...sekilas kita bahas tentang Greenpeace.....GREENPEACE bermula dari sekelompok kecil orang yang memutuskan untuk bersama-sama memprotes pengujian nuklir di Amchitka, lepas pantai bagian barat Alaska. 

Setelah itu mereka melanjutkan untuk membentuk GREENPEACE dan kemudian melakukan kampanye dengan mengutamakan isu lingkungan. Jadi prinsip dasarnya adalah "Bearing Witness" atau menjadi saksi dan merekam pengrusakan lingkungan. Bagaimana dengan aksi Greenpeace di Indonesia terutama di Kalimantan ? ini bahasan yang engga pernah terpublish oleh media surat kabar di Indonesia.......

Kebutuhan akan energi yang murah menyebabkan kita tidak dapat menghindari penggunaan batubara, namun dampak yang terjadi tentunya sangat mahal yang harus ditanggung oleh anak cucu kita sebagai generasi penerus bangsa ini.  Siklus pemanfaatannya batubara menimbulkan kerusakkan yang tak dapat diperbaiki pada bumi dan manusia di dalamnya. 

Siklus  hidup batubata mulai dari bawah tanah hingga ke limbah beracun yang dihasilkannyab biasanya disebut sebagai rantai kepemilikan. Rantai kepemilikan ini memiliki tiga rantai utama antara lain, penambangan, pembakaran, sampai ke pembuangan limbahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun