Mohon tunggu...
Sholahuddin Nur'azmy
Sholahuddin Nur'azmy Mohon Tunggu... lainnya -

MSNA adalah inisial Mohammad Sholahuddin Nur'azmy. Tinggal di Yogyakarta. Laki-laki biasa yang sayang sama istri.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mimpi Punya Warung Makan

27 Oktober 2011   03:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:27 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sudah lama saya ingin mengelola sebuah warung makan. Tempatnya tidak usah terlalu mewah dan besar, yang penting bersih, tidak sumpek, nyaman, dan menunya benar-benar nikmat. Tapi saya belum punya pengalaman sama sekali.

Eh, secara kebetulan pekan lalu seorang kawan dekat memberikan tawaran menarik. Bukan main-main tawaran itu berupa modal untuk memulai usaha; sesuatu yang selama ini kuyakini sebagai satu-satunya kendala niatku membuka warung makan.

Gak pake lama, ditambah emang dasarnya ada bakat sebagai mata duitan, di kepalaku sudah berkelebatan berbagai rencana. Syarat perencanaan bisnis yang diminta sang kawan tidak terlalu menjadi masalah berat. Yang penting, mimpi punya warung makan "cekli" bakal terwujud nih.

Sehari setelah tawaran itu datang, segala kemampuan yang kupelajari tentang menjalankan bisnis kukerahkan. Semua referensi dan perhitungan menggunakan perangkat lunak perencanaan bisnis juga kukerjakan sungguh-sungguh. Tidak butuh waktu lama, hitungan angka-angka pun keluar. Saya tersenyum. Puas.

Tapi ternyata rasa puas itu hanya singgah sebentar. Begitu kusampaikan kabar tawaran dan rencana itu pada istri, ternyata sambutannya tidak seperti yang kuduga.

"Emang berapa besar modalnya?" "Bagaimana pembagian keuntungannya?" "Kalau tidak bisa mengembalikan modal bagaimana?" "Menunya apa? Udah punya resep andalan?" "Sewa tempatnya mahal enggak?" "Saingannya kan udah banyak." "Kalau nggak laku, gimana?" ... dan banyak lagi pertanyaan dan pernyataannya yang menjatuhkan mentalku.

Huft.. demi mendengar pertanyaan istriku itu, sepertinya saya benar-benar harus menghitung kembali dengan matang rencana ini. Sebab selama ini istrikulah faktor utama berhasil atau tidaknya rencana-rencana.

Tapi saya belum mau menyerah begitu saja. Tanpa bermaksud mengabaikan peringatan dari istri tercinta, saya tetap berniat mewujudkan rencana ini. Hari ini saya akan menjalankan daftar rencana yang telah kubuat. Targetku, paling lama dalam dua bulan ke depan warung idaman itu harus sudah berdiri.

Saya mohon doa restu Anda ya :).

MSNA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun