Mohon tunggu...
Mohamad Sjohirin
Mohamad Sjohirin Mohon Tunggu... -

Pendiri dan mantan Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI),Ex Sekjen AEI,ex Direktur Plaza Indonesia,Dosen Unika Atma Jaya dan penulis. Kini sebagai calon anggota DPD RI dapil DKI Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Imran Melambung, Imran Terhempas

19 September 2016   20:10 Diperbarui: 19 September 2016   20:23 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkenalan saya dengan Imran Gusman terjadi di akhir tahun 1999, ketika negeri ini mabuk reformasi.dan semua orang hanya mengurusi politik. Irman Gusman, Haryadi Sukamdani, Anton Supit dan beberapa pengusaha nasional lainnya terilbat dalam forum diskusi berkala yang membicarakan masalah perbaikan ekonomi setelah kerusuhan 1998. Saya diundang dalam kelompok diskusi tersebut karena pada waktu itu saya menjabat Ketua Umum Asoaiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia. Mungkin mereka melihat peran pentingnya APPBI mengingat salah satu sektor bisnis yang cepat pulih setelah krisis ekonomi adalah sektor retail yang berada di Mal-Mal.

Ketika keadaan politik dan ekonomi telah pulih, saya baru mengerti bahwa beberapa teman yang ikut forum diskusi tersebut mempunyai agenda sampingan yaitu bersikap kritis dan lantang terhadap pemerintah agar eksis di kancah perpolitikan nasional. Haryadi muncul di Kadin dan Apindo, Anton Supit sering tampil sebagai nara sumber di televisi, dan Irman Gusman mengambil jalur DPD mewakili provinsi Sumatera Barat. Karena tidak punya hidden agenda, saya tetap sebagai profesional sampai pensiun pada tahun 2010.

Singkat kata, Irman berhasil menjadi Ketua DPD periode 2009 - 2014 dan terpilih lagi untuk periode 2014-2019. Waktu masa jabatan pertama, Imran aman-aman saja karena peran Ketua DPD jarang diperhitungkan orang.Tetapi setelah peran DPD ditingkatkan, dan posisi ketua DPD sejajar dengan Presiden dan Ketua DPR, jabatan Ketua DPD mulai dilirik orang. Sebagai calon anggota DPD 2014-2019, saya mengerti ada beberapa tokoh yang masuk DPD dengan target jadi Ketua DPD. Ditambah lagi juga terdapat beberapa tokoh veteran DPD yang mempunyai ambisi yang sama.Jadi dapat dimengerti kalau pada bulan April lalu terjadi kasus heboh pelengseran Ketua DPD.Irman Gusman.

Lolos dari lubang jarum, Imran bukan surut tapi makin high profile. Di sidang paripurna DPR dan pada upacara kenegaraan 17 Agustus yang lalu, terlihat betul gerak tubuh Irman yang selalu berusaha berjalan dan berdiri di samping Presiden Jokowi.

Nah, ketika orang sehebat dan sekaya Irman terkena OTT dengan bukti suap hanya 100 juta, saya sama sekali tidak kaget. Sebagai pejabat tinggi tentu memerlukan banyak sekali biaya politik dan biaya sosial. Dan jarang sekali orang mau mendanainya dengan uang gaji apalagi harta sendiri. Sebagai pejabat tinggi tentu banyak musuh-musuh politik khususnya dari orang-orang yang penuh ambisi untuk menjadi pejabat tinggi negara.

Maka mengertilah kita kalau sekarang urusan utama di DPD RI adalah memberhentikan Irman dan mengangkat penggantinya.

Itulah nasib sahabat kita Irman, Terus Melambung dan Sekarang Terhempas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun