Mohon tunggu...
Msholihul Hadi
Msholihul Hadi Mohon Tunggu... -

Dosen, Peneliti, dan Phd candidate\r\nblog:msholihulh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebelum Berangkat ke Jepang: Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?

28 Juni 2012   00:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:28 4586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berangkat ke Jepang berarti kita akan dihadapkan pada lingkungan yang baru, iklim yang baru, dan bahasa yang berbeda oleh karena itu perlu persiapan yang matang, disamping keinginan yang besar untuk ke berangkat ke Jepang. Setelah anda mendapatkan surat penerimaan dari universitas di Jepang dan mendapatkan sponsor yang akan membiayai anda selama di Jepang, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan segala sesuatunya untuk keberangkatan anda ke Jepang yang antara lain:

Belajar Bahasa Jepang

Syarat ini menjadi seakan mutlak dipersiapkan dengan baik jika anda ingin bisa menikmati keseharian hidup anda selama tinggal di Jepang sejak hari pertama anda tiba di Jepang. Tanpa kemampuan ini, kita akan seakan-akan menjadi buta huruf dan bisu seketika menjejakkan kaki di Jepang mengingat bahwa segala informasi yang ada di Jepang disajikan dalam bentuk bahasa Jepang baik tulisan maupun ucapan. Yang terjadi kemudian adalah penggunaan bahasa tarzan untuk berkomunikasi dengan orang jepang, nah lho…  . Ada cerita lucu dari teman saya yang harus bersusah payah menjelaskan pakai bahasa tarzan sampai menggambar beras pula hanya untuk membeli rice cooker, eh…. malah dikasih penghangat nasi, untungnya masih bisa ditukar lagi dengan rice cooker setelah dikonfirmasi he he he. Sayapun yang sudah mempersiapkan bahasa Jepang selama setahun sebelum keberangkatan ke jepang toh tetap saja belepotan kalau dihadapkan pada situasi-situasi percakapan yang sifatnya teknis. Setidaknya kita harus mempersiapkan kemampuan bahasa Jepang minimal mampu membaca huruf hiragana, katakana, percakapan sehari-hari dan 500 kanji untuk mulai mampu menikmati hidup di Jepang walaupun kuliah anda menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Kalau untuk mulai mampu membaca koran dan buku berbahasa Jepang anda setidaknya harus menghafal 1000 kanji disertai tatabahasa yang mendukung penggunaan seribu kanji tersebut  atau lolos tes bahasa Jepang minimal level 2, syarat ini juga dipakai untuk mereka yang ingin tergabung dalam kuliah berbahasa Jepang di seluruh perguruan tinggi di Jepang.

baiklah anggap saja, saat ini tinggal beberapa hari lagi anda berangkat ke Jepang, maka ada baiknya anda perlu mempersiapkan beberapa hal berikut untuk dibawa ke Jepang

Dokumen

1. Berkas asli Admission Letter atau Official Letter of Acceptance dari universitas yang dituju.

2. Passpor (bahasa jepangnya: pasupoto, jangan sampai keliru dengan phas photo lho 

:)
:)
) : paspor biru bagi yang PNS dan paspor hijau bagi non PNS. sebelum mendapatkan kartu gaikokujin torokusho atau allien card anda harus membawa paspor anda sewaktu anda bepergian kalau tidak ingin berurusan dengan kepolisian Jepang jika anda berpapasan dengan anggota polisi. Paspor ini juga akan ditanyakan di bandara pada saat pertama kali kita mendarat di jepang, diminta juga pada saat lapor diri di KBRI tokyo dan lain-lain.

3. Visa: sebetulnya Visa melekat pada paspor kita, jadi dengan membawa paspor berarti juga membawa visa.

4. Foto: sebaiknya menyediakan beberapa foto berwarna dari tanah air. Foto diperlukan dalam pengurusan berbagai keperluan administrasi kependudukan maupun administrasi universitas. ada beberapa standar ukuran foto di jepang yang cukup aneh menurut kita, jadi sebaiknya persiapkan beberapa lembar foto dengan ukuran-ukuran yang sesuai permintaan pihak administrasi setempat kebetulan saya lupa berapa ukuran pastinya 

:)
:)
. Anda pun sebetulnya bisa menggunakan mesin foto otomatis yang tersedia di beberapa lokasi umum dan dekat stasiun-stasiun Jepang jika ternyata lupa membawa foto ini, namun harganya cukup mahal bila dibandingkan dengan harga jasa foto di Indonesia. 
:)
:)

5. KTP dan atau SIM: KTP atau tanda pengenal diperlukan pada saat anda berada di bandara menuju jepang, pada saat mengunjungi KBRI dan lain-lain. Jika kita ingin berkendara motor atau mobil selama di Jepang, kita juga bisa menggunakan SIM indonesia untuk didaftarkan lisensi mengemudi tanpa harus ikut test.

6. Bagi yang berkeluarga dan berkeinginan untuk mengajak keluarganya ke Jepang jangan lupa membawa dokumen asli surat nikah dah akta kelahiran anak. dokumen ini diperlukan untuk mendaftarkan Certificate of Eligibility (surat ijin untuk tinggal di Jepang) yang merupakan syarat mutlak bagi siapa saja yang hendak tinggal di jepang.

7. Bagi yang berangkat dengan paspor dinas wajib membawa surat dari sekretariat Negara yang anda dapatkan bersamaan dengan penerimaan paspor dinas anda. dokumen ini akan ditanya pada saat anda lapor diri di KBRI.

8. dokumen penting lainnya, yang menurut anda penting untuk dibawa 

:)
:)

Obat-obatan

untuk obat-obatan saya membawa hampir seluruh jenis obat-obatan komersial dari Indonesia mulai dari minyak angin, balsem, obat batuk, obat maag, obat sakit mata, obat diare, obat sakit kepala dan lain-lain. Mengingat bahwa biaya berobat di Jepang sangat tinggi dan kartu asuransi kita baru kita terima setidaknya dua  atau tiga minggu sejak kedatangan di jepang. Dan kenyataan itu terbukti, pada saat kondisi saya kurang sehat saya tinggal mengambil beberapa yang diperlukan tanpa perlu bersusah payah membeli obat di toko obat jepang yang harganya sangat mahal.

Bumbu Instant dan Kue kering

Kerinduan akan masakan Indonesia tentu saja merasuki siapa saja, ketika seseorang berada di luar negeri pada rentang waktu yang cukup lama. Betapapun bencinya akan suatu masakan tertentu, kita bisa menangis haru kalau ada teman yang memberi masakan itu selang beberapa lama kita tinggal di jepang, apalagi makanan favorit kita 

:)
:)
. Untuk itu sebaiknya membawa pula bumbu instant yang setiap saat bisa mengobati kerinduan pada masakan Indonesia. Ada banyak sekali bumbu instant yang bisa anda bawa dari Indonesia misal bumbu rendang, bumbu opor, bumbu soto, bumbu kare, bumbu pecel dan lain sebagainya. Bumbu-bumbu tersebut sebetulnya bisa juga anda peroleh di toko-toko halal yang ada di Jepang, tetapi dengan harga 10 kali lipat harga bumbu instant di Indonesia. bagi anda yang suka masakan pedas dan berkeinginan memasak sendiri selama di Jepang, sebaiknya membawa pula cabe kering (cabe dijemur sampai kering) untuk setidaknya beradaptasi dengan masakan jepang yang tidak pedas sama sekali. Disamping bumbu instant, anda perlu juga membawa kue kering atau kue yang lain yang bisa bertahan cukup lama cukup untuk meredam rasa rindu dengan kue khas indonesia. Sebetulnya di Jepang kue dengan rasa yang lezat juga melimpah ruah, tetapi harganya tentu saja selangit bila dibandingkan dengan harga di indonesia bisa 5 kali lipatnya.

Pakaian

Jepang merupakan negara sub-tropis yang memiliki 4 musim yang berbeda. Temperatur rata-rata pada saat musim gugur dan musim semi adalah 10-20 derajat c, pada saat musim dingin suhu berkisar antara -10 sampai dengan 10 derajat c, dan musim panas antara 20 sampai dengan 35 derajat c. Kondisi cuaca di Jepang memang tergantung lokasi geografisnya Jepang di wilayah utara (Hokkaido) relatif lebih dingin dibanding di wilayah selatan (Osaka, Kyusu). Mahasiswa asing umumnya datang pada awal semester baru (awal musim semi atau musim gugur) dimana suhunya berkisar 10-23oC. Dengan kondisi musim yang demikian bervariasi, sebaiknya mempersiapkan pakaian untuk musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur.

Buku

Buku-buku seperti buku-buku belajar bahasa Jepang, kamus Jepang sepertinya perlu untuk dibawa. Buku pelajaran menurut pengalaman saya justru tidak diperlukan karena kita lebih sering akan mengakses bahan bacaan dari internet. pada saat perkuliahan dilaksanakanpun, para sensei biasanya membagikan foto-kopi bahan ajarnya ke mahasiswa,

Uang saku

Besarnya uang saku tergantung kondisi dan keperluan masing-masing selama di Jepang. Menurut pengalaman saya, sebaiknya anda mempersiapkan minimal 100 ribu yen (Rp 12jt ) untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru anda.  Saya waktu itu membawa 50.000 Yen, dan merasa kelabakan untuk mengatur uang tersebut sampai saya bisa mengambil uang di bank 3 minggu kemudian. Sungguh pengalaman yang tidak mengasyikkan, bukankah kita juga ingin menikmati hidup sejak hari-hari pertama tinggal di Jepang 

:)
:)

artikel lain, silahkan kunjungi blog saya: http://msholihulh.wordpress.com/

salam :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun