JANJI SWASEMBADA PANGAN PADA PIDATO PERTAMA PRESIDEN PRABOWO*
Oleh : M Sholeh**
        Angin segar bertiup di awal kepemimpinan Presiden Prabowo seperti pada pidato pertamanya sebagai Presiden Republik Indonesia.  Tekad Presiden Prabowo di era kepemimpinannya untuk mewujudkan swasembada pangan dan ketahanan energi akan dicapai minimal pada tahun keempat pemerintahannya. Bahkan Presiden Prabowo menyatakan Indonesia siap menjadi lumbung pangan dunia, sesuatu tekad luar biasa yang menggema di gedung MPR saat pidato pertamanya usai pelantikan.
PR Presiden Pabowo
      Menghadapi masalah ketahanan pangan, ketahanan air dan ketahanan energi di era anomali diperlukan keseriusan bagi pemerintahan  di bawah Presiden Prabowo Subianto yang baru dilantik 20 Oktober 2024. Pembangunan besar-besaran infra struktur yang dibangun saat Presiden Jokowi sepuluh tahun sebelumnya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.  Puluhan bendungan, waduk, embung, sarana, prasarana pertanian seperti saluran irigasi, jalan, jembatan dan infra struktur lainnya akan menjadi modal utama peningkatan sektor pertanian sebaik-baiknya, termasuk potensi penunjang ketahanan air dan ketahanan energi di tengah tantangan perubahan iklim global.
      Tak kalah pentingnya adalah pembangunan sumber daya manusia pertanian yang unggul sebagai penunjang softskill manajemen pertanian modern yang canggih dan berbasis teknologi tinggi.  Masih teringat kejayaan swasembada beras tahun 1984 yang hanya sesaat dan sempat menghebohkan dunia dengan penghargaan dari FAO kepada Presiden Soeharto atas prestasi swasembada beras saat itu.  Salah satu faktor kunci sukses saat itu adalah SDM pertanian melalui penyuluh-penyuluh pertanian yang gencar melalui berbagai acara seperti Temu Wicara, Klompencapir (kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa) yang sekarang bertransformasi menjadi Pekan Nasional KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Indonesia setiap 4 tahun sekali.  Melalui wadah tersebut, sudah saatnya peran penyuluh pertanian dikembalikan kepada profesi penyuluh pertanian untuk menyebarkan inovasi, teknologi dan manajemen pertanian modern kepada petani sebagai pahlawan pangan tanpa tanda jasa dan penobang kebangkitan ekonomi nasional.  Petani adalah profesi dan sampai kapanpun peran petani akan tetap berperan penting dalam kehidupan manusia.  Oleh karena itu juga sangat relevan dilakukan optimalisasi penyuluh pertanian melalui pengakuan eksistensi penyuluh pertanian diantaranya melalui training-training, transfer teknologi, maupun sertifikasi penyuluh pertanian melalui BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) sekaligus pengakuan terhadap penyuluh pertanian sebagai garda terdepan pembangunan pertanian nasional sejati.
       Diperlukan perhatian dan keseriusan pemerintah untuk berpihak kepada wong cilik agar kekuatan-kekuatan liberalis yang hanya segelintir golongan dapat dilawan dengan kekuatan ekonomi rakyat.  Pemerintahan yang bijaksana, regulasi yang pasti, aparat yang bermartabat dan petani yang mandiri adalah pilar kekuatan ekonomi rakyat sejati. Dengan tema Prepare for the Unexpected" (bersiap menghadapi hal yang tak terduga) semakin menumbuhkan tekad kebersamaan bangkit bersama pertanian menuju Ketahanan Pangan, Ketahanan Air dan Ketahanan Energi yang kuat di era anomali dan ketidakpastian dunia.  Semoga dengan refleksi Hari Pangan Sedunia ini dapat mewujudkan tekad ini ! **
(msholeh10@gmail.com).
* catatan pidato pertama Presiden Prabowo Subianto 20 Oktober 2024
** Pemerhati pertanial dan lingkungan, alumni S3 Ilmu Lingkungan UNS, Ketua LSP Tani Andalan Nasional Indonesi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H