Water for Peace
Oleh: Dr. Ir. H.M. Sholeh, MM.
msholeh10@gmail.com
Pemerhati Lingkungan
Air Untuk Perdamaian
(Refleksi Hari Air Sedunia ke-32/ 22 Maret 2024)
by Dr. Ir. H.M. Sholeh, M.M.
Pengamat Lingkungan
Masalah air menjadi semakin pelik seiring dengan perubahan iklim, perubahan lingkungan, perubahan teknologi, bahkan perubahan geopolitik global. Tak hanya munculnya fenomena El Nino yang kering dan fenomena La Nina yang berlimpah air, semuanya menjadi masalah yang melengkapi urgensinya air bagi hidup dan kehidupan di belahan bumi manapun. Tak sedikit perubahan iklim dan ketidakseimbangan air di suatu tempat akan menyebabkan bencana seperti banjir, tanah longsor, erosi atau bencana lainnya. Air sedikit menjadi masalah, tapi air melimpahpun juga menjadi masalah. Â Disinilah diperlukan kearifan manusia dalam menjaga konservasi lingkungan baik tanah, air, udara maupun lingkungan alam semesta.
Menyambut hari air sedunia (world water day) ke-32 yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2024 mengambil tema international "Leveraging Water for Peace" atau "Memanfaatkan Air untuk Perdamaian", mungkinkah? Seperti diketahui bahwa air bersifat universal, dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di alam ini untuk proses hidup dan keseimbangan alam serta lingkungannya. Sangat penting menjaga konservasi air, tanah dan lingkungannya. Â Saat ini disinyalir masalah air telah menjadi masalah global, diantaranya lebih dari 2.2 miliar orang tidak memiliki air bersih yang telah menjadi krisis global yang perlu ditangani secara konkrit. Belum lagi masalah geopolitik global seperti perang di Palestina misalnya, pemenuhan kebutuhan air untuk kemanusiaan telah menjadi masalah urgent ditengah kerusakan fasilitas-fasilitas akses air minum dan air bersih.