Contoh Nyata: Rika, seorang wanita 32 tahun, merasa sangat tertarik denganpacarnya, Fajar, karena Fajar memiliki pekerjaan yang stabil dan mampumerencanakan masa depan dengan baik. Rika merasa aman dengan Fajar karenaia tahu bahwa pasangannya memiliki kemampuan untuk menciptakan kehidupanyang stabil, baik dari sisi keuangan maupun emosional.
Â
Sebaliknya, pria mungkin lebih mengutamakan kebebasan pribadi dan rasa nyamandalam hubungan. Mereka tidak selalu mencari hubungan yang terlalu mengikat, tetapi lebih kepada rasa percaya diri dan kebebasan yang dapat mereka nikmatidalam hubungan tersebut.
Â
Contoh Nyata: Budi, seorang pria 28 tahun, awalnya memilih berpacaran denganMaya karena ia merasa bebas dan tidak tertekan. Budi lebih mengutamakankebebasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan meskipun ia menginginkanhubungan yang serius, ia merasa penting untuk tidak merasa terkekang oleh pasangan. Seiring waktu, Budi mulai merasakan kenyamanan dan stabilitasemosional dengan Maya, namun ia tetap menginginkan ruang pribadi dalamhubungan mereka.
Â
5. Pengaruh Sosial dan Budaya
Di banyak budaya, wanita sering diajarkan untuk mencari pasangan yang dapatmemberikan rasa stabilitas dan komitmen jangka panjang. Sementara itu, pria seringdiberikan kebebasan lebih dalam memilih hubungan yang lebih santai atau lebihmengutamakan pencapaian pribadi sebelum memikirkan komitmen.
Â
Contoh Nyata: Alya, seorang wanita berusia 26 tahun, berasal dari keluarga yang sangat menghargai institusi pernikahan. Sejak kecil, ia diajarkan bahwa berpacaranharus mengarah pada pernikahan. Oleh karena itu, Alya memutuskan untuk menjalinhubungan dengan Aldo karena ia merasa Aldo serius dalam membangun hubunganjangka panjang. Keluarga Alya sangat mendukung hubungannya, karena Aldo dianggap sebagai sosok yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan.
Â