Mohon tunggu...
Shalehuddin Al Ayubi
Shalehuddin Al Ayubi Mohon Tunggu... Lainnya - Pengembang Teknologi Pembelajaran

Gemar menulis dan membagikan sesuatu yang bermanfaat, terus semangat untuk belajar di manapun dan kapanpun

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Menggenggam Ilmu dan Niat, Modal ASN untuk Berdaya dan Dicinta Tuhannya

19 April 2023   05:52 Diperbarui: 19 April 2023   05:53 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Berorientasi pelayanan dan kompeten merupakan 2 dari 7 nilai-nilai dasar seorang ASN saat ini. semua nilai-nilai itu dibungkus dengan akronim "Berakhlak". Suatu kondisi yang menjadi tugas Nabi Muhammad ketika beliau diutus sebagai seorang nabi. "Innamaa bu'itstu li utammima makarimal akhlaq." Dengan kompetensi yang dimiliki seorang ASN, ditambah semangat melayani, bukan dilayani, sesungguhnya ini sudah menjadi modal bagi ASN untuk mengikuti perintah nabinya lalu dicintai oleh Rabb-nya.

Lalu, bagaimana kedua nilai diatas mampu diinternalisasikan dalam diri seorang ASN?  

Tambah Ilmu, manfaatkan dengan amal perbuatan, dasari dengan keikhlasan

Imam Al Ghazali pernah berucap "Kebinasaaan menimpa seluruh manusia, kecuali orang yang berilmu, dan kecuali orang yang mengamalkannya, dan kecuali orang yang mengamalkannya dengan ikhlas." Dalam nuansa yang sama, Imam Abu Hanifah turut mewarnai jagad kata bijak dengan kalimat yang mengandung makna serupa. "pengetahuan yang tidak diaplikasikan dalam tindakan tidak bermanfaat, dan tindakan tanpa pengetahuan adalah kebodohan."

Sejatinya, dua kalimat dari kedua imam  yang saya dapatkan dari imam besar masjid Istiqlal, Prof. Nasarudin Umar siang itu, menyadarkan diri saya dan mungkin sebagian besar jamaah masjid Baitut Tholibin Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menghindari binasa sebagai manusia. Karena hidup yang hanya sekali, jika hanya untuk menjadi binasa, sungguh tiada arti, dan penyesalan pasti terjadi. 

Maka agar tidak binasa, imam Al Ghazali sudah mewanti-wanti bahwa pengetahuan saja tidak akan cukup untuk menyelamatkan seseorang dari kebinasaan. Manusia yang menguasai pengetahuan, sejatinya harus mampu mengamalkan dengan "imaanan wahtisaaban." Akan tetapi, jangan lupa bahwa keduanya juga tidak akan berguna sampai cahaya keikhlasan mampu menjadi pembungkus yang erat dalam tiap amalan.  

Menjadi mukhlis tidak semudah mengucapkannya. Pribadi yang mukhlis adalah pribadi yang tidak menginginkan popularitas. tidak sebentar-bentar upload status sehingga setiap mata dan telinga tahu setiap amal baik atau ibadah yang kita lakukan. Eiits... bukan berarti kita tidak boleh berbagi bashiroh. karena dengan membagikan kebaikan atau kebahagiaan bisa menjadi inspirasi bagi yang menerima informasi. 

Perbaiki Niat

Prof. Nasarudin Umar menyambung kajiannya dengan kalimat "setiap amal tanpa niat menghasilkan lelah, puasa tanpa niat adalah diet, sholat tanpa niat adalah olahraga." Semua akan kembali kepada niat. Dari Umar bin Khattab ra., ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Setiap amalan tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu ditujukan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu ditujukan kepada apa yang dikehendaki.' " (HR. Bukhari dan Muslim)

Niat yang benar akan membawa pada perkataan dan perbuatan yang membuat nyaman dan lapang lawan interaksinya. Jika niat sudah lurus, maka kompetensi yang dimiliki, amalan yang berorientasi pada pelayanan akan lebih mudah terinternalisasi dalam diri. 

Ramadhan ini adalah momentum bagi setiap diri ASN untuk mulai memperbaiki diri, meluruskan niat, menata amalan. Walau tak sedikit mata-mata curiga memandang, akibat satu dua orang yang menyelahgunakan wewenang. Dengan ilmu yang manfaat dan niat yang lurus dan tulus, ASN akan selalu berdaya untuk meraih cinta Tuhannya. Jika Tuhan sudah cinta, maka yang lain akan berlutut tak berdaya.  

Referensi : 

  • Kajian Prof. Nasarudin Umar, 18 April 2023 di Masjid Baitut Tholibin Kemendikbudristek 

  • kitab Shahih Bukhari, Bab 1: Kitab Al-Ilm (Bab tentang Pengetahuan), Hadis no. 1. 

Penulis: 

M. Shalehuddin Al'Ayubi, S.I.Kom., M.Hum. 

Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda 

Direktorat Guru PAUD Dikmas Kemendikbudristek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun