Imam Ghazali mengatakan pada muridnya saat sang murid ingin mendapat nasihat dari sang guru. Sang imam menasihati muridnya dengan sebuah analogi.
Kata Imam Al-Ghazali "Ketika ada lelaki di tengah Padang pasir, dan memiliki pedang terbaik, ia juga memiliki keahlian perang yang baik, lalu sang lelaki dihampiri seekor singa". Imam Al Ghazali kemudian bertanya, "selamatkah sang lelaki?" Imam Al Ghazali melanjutkan, "Sang lelaki bisa selamat jika ia menggunakan alat perangnya dengan keahlian perang yang ia miliki".
Begitulah sejatinya kemanfaatan ilmu, tidak akan ada ilmu yang manfaat, jika ilmu hanya sekedar teori. Oleh karenanya, baik guru maupun orang tua, kehadiran jiwa kita dalam mendidik anak-anak sangat dibutuhkan untuk kebesaran jiwa, ketangguhan karakter, dan rasa saling menghargai.
Ayah bunda dan para guru, bukankah hati kita menangis ketika melihat kisah penganiayaan itu terjadi? Jangan sampai kita menyesali, ketika di padang mahsyar nanti, Â anak-anak kita mengadu kepada ilahi, bahwa kelalaian kita lah yang membuat itu terjadi. barangkali kita lalai ketika mengajari, orang tuanya sibuk sendiri, kita tidak mengajar dari hati. Maka hadirlah dalam dialog dengan mereka. Tatap mata mereka, dengarkan hati mereka yang masih butuh dekap erat dari ayah bunda dan guru-guru mereka.
Referensi :Â
- Koesoma, Doni . (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Â Jakarta: Grasindo.Â
- Materi kajian ayah Kuttab Al-Fatih Ceger Jakarta Timur tanggal 11 Maret 2023/ 19 Sha'ban 1444 Hijriah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI