Modal utama seseorang dalam memulai bisnis tentu bukan hanya sekedar uang, namun juga membutuhkan seorang mentor dan panutan dalam menjalankan bisnisnya.
Di zaman sekarang sebagian orang muslim mengidolakan sosok yang seharusnya tidak diidolakan. Sebagian dari kita berbisnis dengan hal yang dilarang. Yaitu dengan, riba penipuan dan sejenisnya serta menghalalkan segala cara.
Dalam islam kita dianjurkan untuk hati-hati dalam memilih benchmark atau model bisnis atau panutan. Tentu saja kita dianjurkan untuk menjadikan Rosulullah dan para sahabatnya sebagai role model atau panutan dalam menjalankan bisnis.
Menaladani 4 sifat Rosulullah
Dari Rosulullah shallahu 'alaihi wasallam kita dapat belajar, bahwasanya dalam memulai bisnis modal bukan cuman uang, akan tetapi juga tentang diri kita sendiri, yaitu sifat yang ada pada diri kita. Berikut empat sifat Rosul yang dapat kita teladani dan terapakan dalam berbisnis:
- As Siddiq (Jujur)
Rosulullah shallahu 'alaihi wasallam merupakan sosok yang jujur. Bahkan dengan sifat beliau yang jujur, beliau dijuluki sebagai Al Amin yang artinya "dapat dipercaya".
Dalam bisnis sifat jujur merupakan kunci agar terjadi tranksaksi. Sifat jujur erat kaitannya dengan branding. Dan kunci agar bisa melakukan branding adalah kita harus jujur dan jadilah diri sendiri. Karena branding sebenarnya bukan tentang pencitraan, sensasi dan kontroversi namun tentang diri kita sendiri. Ilmu branding ga akan jauh dari sifat jujur.
- Al Amanah (Dapat Dipercaya)
Selam hidupnya, Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasallam dikenal dengan kejujuran dan sifat amanahnya yang luar biasa. Karena sifat inilah Siti Khadijah mau berkejasama dengan Beliau.
Dalam bisnis sifat amanah lekat dengan ilmu marketing. Kalo kita sudah punya sifat amanah maka kita memasarkan sesuatu jadi mudah. Karena orang sudah percaya. Sifat amanah saling berkaitan dengan sifat jujur.
- Tabligh (Menyampaikan)
Selama masa kerosulan Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasallam selalu piawai dalam menyampaikan risalah-risalah Allah yang ditujukan kepada umat manusia.
Dalam bisnis sifat tabligh lekat dengan ilmu promosi dan komunikasi. Oleh karena itu dalam berbisnis kita harus mempelajari ilmu komunikasi agar piawai dalam melakukan promosi.
- Fathonah (Cerdas)