Menjadi seorang muslim yang taat, tentu kita berharap agar kita termasuk salah satu hambanya yang Allah cintai dan dikendaki kebaikan dalam hidupnya. Dan tentu saja kita pun ingin tau bagaimana sih cara Allah menginginkan kebaikan buat hambanya?
Kebaikan ada bergagai macam pengartian, ada orang yang mengartikan tanda bahwasannya Allah cinta kepadanya dan diberikan kebaikan jika ia diberi harta, jabatan dan lain sebagainya. Namun apakah benar begitu? Tentu saja bukan, Lalu siapakah orang-orang yang Allah inginkan kebaikan bagi mereka? Berikut ciri-cirinya:
1. Dijadikan faham tentang agama islam.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 "Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini)." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Pada hadist ini dijelaskan bahwasannya barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan kepadanya maka ia dijadikan bertafaquh (memahami) agama secara utuh. baik secara aqidah, fiqih, Al-Qur'an, hadits dan lain sebagainya.
2. Dimudahkan untuk senantiasa beramal sholeh menjelang kematiannya.
Disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya, bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 "Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal." Lalu para sahabat bertanya, "Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya."
Pada hadist ini dijelaskan bahwasannya barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan kepadanya maka ia akan dimudahkan untuknya beramal sholeh menjelang kematiannya. Kematian merupakan suatu yang pasti, namun untuk keadaan, waktu dan tempat ketika meninggal tak satu pun dari kita dapat mengetahui nya. Semoga kita kelak bisa mendapatkan khunul khotimah di akhir khayat kita.
3. Diberikan cobaan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 "Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah." (HR. Al-Bukhari).
Dalam hidup pasti kadang diatas dan dibawah, kadang senang dan sedih. Karena semua itu merupakan ketetapan Allah Ta'ala. Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu merupakan janji Allah. Allah berfirman,
 "Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar" (QS. Al Baqarah: 155).
Pada ayat ini Allah mengabarkan kita bahwasannya Allah menguji hamba-nya dengan rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan makanan. Dan Pada akhir ayat dijelaskan orang yang bersabar dengan cobaan maka dia beruntung. Oleh karena itu bersabarlah ketika kita mendapatkan cobaan, karena cobaan itu untuk menggugurkan dosa atau mengangkat derajat.
4. dipercepat sanksinya di dunia.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 "Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hamba-Nya, Allah akan menahan adzab baginya akibat dosanya (di dunia), sampai Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat." (HR. At-Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik)
Pada hadist ini dijelaskan bahwasannya barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan kepadanya, maka ia akan diberikan sanksi (balasan atas dosa yang diperbuat-nya) didunia. Akan tetapi kita tidak diperkenankan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia, karena kita belum tentu mampu menghadapinya.
5. Diberikan kesabaran.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 "Tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Mengarungi kehidupan pasti seseorang akan mengalami pasang surut. Kadang seseorang mendapatkan nikmat dan kadang pula mendapatkan musibah atau cobaan. Semuanya datang silih berganti. Kewajiban kita adalah bersabar ketika mendapati musibah dan bersyukur ketika mendapatkan nikmat Allah. Sabar merupakan sifat yang mulia dan orang sabar adalah orang yang beruntung.
Allah Ta'ala berfirman :
 "Tidaklah diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidaklah diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar." (QS. Fushshilat: 35).
Semoga dengan kita mengetahui ciri-ciri orang yang Allah kehendaki kebaikan atasnya, kita dapat lebih meneguhkan hati, berdo'a dan berusaha untuk meraih cinta dan ridho sang pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H