Setiap muslim meyakini bahwa tidak ada satu pun teks keagamaan yang sehebat Al-Qur'an. Keyakinan terhadap ayat-ayat Al-Qur'an bahkan membuat setiap orang yang sering membacanya semakin terasa tenang dan mampu melahirkan banyak inspirasi. Bukan hanya memberikan banyak jawaban tetapi juga motivasi bagi mereka yang bersedia mengkaji isi kandungan Al-Qur'an. Kehebatannya karena ia adalah Kallamullah yang mengandung keistimewaan luar biasa. Ketelitian redaksi, gaya bahasa yang indah, makna yang mendalam, berita goib yang mengandung kebenaran, dan isyarat-isyarat ilmiah merupakan tanda-tanda betapa luar biasanya kitab Al-Qur'an. Bahkan, membaca Al-Qur'an diyakini oleh kalangan tertentu dapat menimbulkan efek psikologis yang luar biasa. Walaupun beberapa pembaca mungkin tidak memahami apa yang dibacanya, membaca Al-Qur'an dapat menimbulkan getaran dalam jiwa.
Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad Saw., Al-Qur'an menjadi petunjuk universal bagi seluruh umat manusia sepanjang zaman. Meskipun Al-Qur'an cukup terbatas, huruf, ayat-ayat, jumlah juz, lafazh dan surat yang berada dalam jangkauan hitungan. Tempat turunnya dan sejarah sosial redaksinya juga sangat lokalistik, tetapi keterbatasan tersebut dapat menjangkau ruang dan waktu keberlakuan yang hampir tanpa batas. Tafsir dalam Al-Qur'an berperan menampilkan Al-Qur'an  sebagai petunjuk yang tetap aktual sepanjang dimensi ruang dan waktu. Dengan tafsir,  Al-Qur'an akan selalu relevan dengan setiap perkembangan zaman untuk menjawab kompleksitas dan modernitas berbagai persoalan kemanusiaan.
Usaha dan kerja keras menafsirkan Al-Qur'an semakin menemukan urgensinya ketika problem kehidupan manusia semakin luas, kompleks dan rumit. Kaum muslimin bersentuhan dengan kehidupan modernitas yang tidak dapat diabaikan sebagai sebuah realitas kehidupan di masa ini. Aspek-aspek kehidupan, seperti politik, hukum, ekonomi, pendidikan dan lain-lain merupakan sejumlah aspek kebutuhan manusia modern yang harus selalu beradaptasi dengan modernitas. Kaum muslimin sebagai salah satu komunitas dalam kehidupan modern, memiliki Al-Qur'an sebagai pedoman kehidupan yang memberikan arah dan petunjuk di setiap masa. Dalam pendidikan, Al-Qur'an memberi jawaban bagaimana pendidikan yang ideal menurut Al-Qur'an. Pendidikan akan terus beradaptasi sesuai perkembangan zaman, hal-hal yang ada dalam Al-Qur'an menjadi pedoman acuan dalam menentukan kebijakan-kebijakan terkait pendidikan.
Sebagai pedoman utama dalam pendidikan, Al-Qur'an tidak hanya menekankan aspek intelektual, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya pembentukan karakter dan moralitas. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al-Qur'an, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang, menjadi fondasi dalam membangun manusia yang berintegritas. Dalam menghadapi tantangan modernitas, pendidikan yang berlandaskan Al-Qur'an harus mampu menyeimbangkan antara kecanggihan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai spiritual. Pendidikan yang hanya berfokus pada aspek akademik, tanpa memperhatikan dimensi moral dan etika, akan melahirkan generasi yang terampil secara teknis namun hampa dari sisi kemanusiaan.Â
Lebih jauh lagi, modernitas pendidikan dalam perspektif Al-Qur'an tidak menolak perubahan, namun memberikan panduan agar perubahan tersebut tetap berada dalam koridor yang sesuai dengan fitrah manusia. Al-Qur'an menekankan pentingnya penggunaan akal budi, kreativitas, dan inovasi dalam mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi, yakni pengabdian kepada Allah. Dalam konteks ini, pendidikan modern menurut Al-Qur'an tidak hanya harus mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga harus mampu mencetak generasi yang memiliki visi hidup yang jelas, yakni menjadi khalifah di muka bumi yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H