Mohon tunggu...
Ms Complaint
Ms Complaint Mohon Tunggu... -

I don’t complain much though … i rather write to express my disagreement. This blog is just for fun, yet, as my complain therapy … thanks for stopping by!\r\n\r\nCheers,\r\nTwitter: @mscomplaint\r\nwww.mscomplaint.com\r\nFacebook: Ms Complaint

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tidak, Terima Kasih!

9 April 2011   05:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:59 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah tayangan dokumenter berjudul Inside North Korea yang diputar di NGC adalah contoh mengenaskan akan apresiasi, syukur dan berterima kasih. Dalam tayangan ini diceritakan, ada seorang dokter bedah mata terkenal asal Nepal bernama Dr. Ruit yang mengadakan operasi mata masal gratis bagi 1000 pasien miskin penderita katarak di Korea Utara. Pada akhir film ditampilkan hasil sukses operasi, ketika perban mata dibuka dan semua pasien yang bisa melihat kembali, serentak jatuh berlutut dan menyembah foto ‘Raja’ atau ‘Pemimpin Besar’ mereka. Tidak ada satupun orang yang berterima kasih kepada Dr. Ruit dan tim medisnya. Oh my!. Kebanyakan orang, termasuk saya, sering lupa mengucapkan terima kasih terhadap hal-hal yang sudah biasa, seperti kepada pembantu rumah yang menyediakan sarapan dan kepada pelayan yang membawa minuman pesanan kita. Seringnya kita menolak sesuatu yang ditawarkan, tanpa bilang: tidak, terima kasih. Padahal, kata terima kasih itu sangat pendek dan sederhana. Apalagi, berterima kasih terhadap hal-hal yang tidak biasa. Masih banyak orang yang merasa tidak terbantu, alih-alih berterima kasih, saat saya menahan pintu untuk mempersilakan orang dibelakang saya, agar mereka tidak perlu membukanya lagi. Pernah juga saya membukakan pintu bagi seorang Ibu yang sedang membawa banyak barang belanjaan, jangankan berterima kasih, sadar pun tidak sama sekali. Saya suka isengin orang-orang begini dengan mengingatkan: “Terima kasih kembali!” Tidak ada batasan waktu untuk berterima kasih kepada orang lain. Baru kemarin, saya menerima kiriman paket dari seorang teman lama. Isinya adalah kain tenun tradisional Thailand, dengan kartu ucapan yang bertuliskan: ‘I’ve been meaning to thank you, for letting me stay at your apartment 3 years ago!. I wouldn’t have known what to do without your help. I am working at a garment company here in Bangkok and I hope you’ll like this gift as a token of my appreciation’. Wow, kejutan yang sangat saya hargai. Perbanyaklah berterima kasih. Kepada atasan atau bawahan atas kerja sama yang baik, kepada pelayan restoran yang sudah melayani dengan sopan atau sama pacar yang jemput tepat waktu. Kepada sahabat yang hanya menelpon kita untuk curhat. Tidak harus dengan kata terima kasih kan, kalau risih atau masih gengsi, bilang saja: good job, well doneappreciate that, makanannya enak sekali, kamu sangat baik, ciuman di pipi, thanks for calling, atau sekedar tulis thank you note dan mengirim bunga. Kebiasaan berterima kasih kepada orang lain akan membuat hidup kita lebih bermanfaat. Lebih banyak orang yang merasa dihargai dan pastinya, lebih banyak orang yang menghargai kita. www.mscomplaint.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun