Hallo para pembaca...Â
Disini saya akan membahas tentang manajemen gap yang merupakan salah satu bagian penting dalam ALMA.Â
Jadi ini adalah kali pertamnya saya menulis artikel disini, apabila banyak kekurangan mohon dimaafkan.Â
Baiklah langsung saja ke pembahasan mengenai Gap manajemen.
Gap Manajemen adalah strategi untuk memaksimumkan interest margin melalui siklus tingkat bunga. Strategi ini pada dasarnya meliputi penyesuaian komponen-komponen variable dan yang fixed sesuai dengan fase dan siklustingkat bunga untuk mencapai profitabilitas maksimum.
Untuk memahami elemen dari manajemen gap kita mulai dengan pengklasifikasian aset dan liabilitas (dana-dana) kedalam tiga kategori, yaitu matched, variable dan fixed. Aset dan liabilitas yang matched adalah sumber khusus yang mempunyai jangka waktu yang sesuai dengan spread yang ditentukan sebelumnya.Â
Aset/lialibilitas dicirikan dengan tingkat bunga yang berfluktuasi sesuai dengan kondisi pasar uang seperti NCD, pinjaman modal kerja jangka pendek, dan investasi jangka pendek. Fixed rate asset/lialibilities dicirikan dengan tingkat bunga tetap untuk jangka waktu yang relative panjang, contohnya seperti pinjaman dengan angsuran, giro inti dan deposito berjangka dengan tingkat bunga tetap.
Gap didefinisikan dengan jumlah rupiah dimana variable asset melebihi variable rate lialibilities. Gap positif bila jumlah rupiah positif, dan negatif bila jumlah rupiah negative. Bila gap positif, bank mendukung variable rate assets dengan fixed rate lialibilites. Bila gap negative, bank mendukung fixed rate asset dengan variable rate lialibilities.
Menurut Antonio, potensi risiko tingkat suku bunga muncul manakala terjadi gap antara aset dan liabilitas, dimana komposisi rate sensitive asset tidak sesuai atau mismatch dengan komposisi rate sensitive liabilities. Dengan mengacu pada mismatch tersebut, maka dapat terbentuk tiga jenis posisi gap.
1.Zero Gap, apabila RSA=RSL Zero gap menandakan rendahnya variabel risiko dalam menunjang pendapatan karena kuantitas aset sensitive terhadap suku bunga sama dengan kuantitas kewajiban sensitive terhadap suku bunga.
2.Positif Gap, apabila RSA>RSL pada posisi gap positif, aset sensitif terhadap suku bunga lebih besar daripada kewajiban sensitif terhadap suku bunga (RSA>RSL). Nilai ini mengindikasikan bahwa sebagian RSA dibiayai dengan dana yang tidak sensitive.