3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
      Secara tidak langsung dengan terciptanya lapangan usaha dan terserapnya tenaga kerja bagi masyarakat maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Hal ini tercermin pada kemampuan masyarakat untuk melakukan konsumsi dan perusahaan mampu melakukan investasi guna mengembangkan usahanya.
Antisipasi Dan Tantangan Ke Depannya
        Pasca pemulihan dari pandemi covid 19, saat ini dunia dihadapkan dengan resesi dan ketidakpastian ekonomi global. Seperti kita ketahui dampak perang Rusia-Uraina sangat besar bagi harga komoditas dan energi dunia. Hal ini dapat berakibat pada keterbatasan pasokan komoditi dan energi yang dapat mengakibatkan inflasi tinggi dunia. Menurut Gubernur BI, kondisi ekonomi tahun depan penuh ketidakpastian pasca gejolak geopolitik dan membawa tingkat inflasi tinggi ditambah lagi dengan kenaikan suku bunga The FED. Kenaikan suku bunga ini diprediksi akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2023. Bank Indonesia pun turut menaikkan suku bunga menjadi 5,5%. Kenaikan suku bunga BI tersebut akan berdampak pada kenaikan suku bunga kredit pinjaman. Maka akan sulit bagi industri ekonomi kreatif untuk mendapatkan permodalan guna mengembangkan bisnisnya. Selain itu, isu perubahan iklim dan transisi energi untuk menggapai target emisi nol karbon dan disrupsi teknologi digital juga menjadi tantangan tersendiri ke depannya bagi industri ekonomi di Indonesia. Dengan memanfaatkan sumber daya energi baru terbarukan diharapkan mampu menjadi bauran energi nasional guna mengurangi emisi.
        Beberapa waktu lalu, Indonesia menjadi tuan rumah untuk pergelaran Konferensi Presidensi G20 yang diselenggarakan di Bali. Buah dari kesuksesan Presidensi G20 tersebut yaitu terpilihnya Indonesia sebagai pemimpin ASEAN di tahun 2023 memberi peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sesuai target pemerintah yakni USD 146 Milliar di tahun 2025. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia  mengungkapkan bahwa kesuksesan Indonesia di ajang G20 telah mendorong minat investor untuk berinvestasi di Indonesia dan akan memicu pertumbuhan ekonomi di tahun 2023. Diprediksikan PDB Indonesia akan mencapai USD 3 triliun dan pendapatan per kapita akan meningkat dari USD 4 ribu saat ini hingga USD 10 ribu pada tahun 2030. Untuk mewujudkan hal tersebut, Indonesia akan menjaga pertumbuhan ekonomi antara 5,5 persen dan 6,5 persen dan akan terus meningkatkan efisiensi perekonomian melalui digitalisasi. Oleh karena itu diperlukan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, pemerintah, industri, dunia pendidikan, dan komunitas untuk berkolaborasi dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi agar terus dilakukan.
       Seperti kata pepatah, "Sedia payung sebelum hujan". Melihat dari situasi dan kondisi perekonomian dunia saat ini dan ketersediaan sumber daya alam yang kita miliki, diharapkan kita mampu mengambil langkah-langkah untuk menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian ke depannya dengan cara berkolaborasi dalam melestarikan sumber daya alam dan manusia yang ada guna mencapai ekonomi yang mandiri, inovatif, dan kreatif. Dengan begitu, diharapkan perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh positif meskipun dunia sedang mengalami resesi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H