Kesan PPG di awal :
Saya merasa antusias dan termotivasi pada awal program karena telah terpilih dan terpanggil untuk mengikuti jalur pendidikan khusus ini. Saya memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan mempersiapkan diri menjadi seorang guru yang profesional. Tantangan Awal yang saya rasakan yaitu perlu beradaptasi dengan lingkungan baru, tuntutan akademik yang lebih tinggi, dan tekanan waktu yang lebih besar. Perubahan dalam tata cara belajar dan metode pengajaran baru juga menjadi tantangan tersendiri.
PPG ini berfokus pada pengembangan kemampuan pedagogis dan profesional. Saya bersama peserta lain mengikuti perkuliahan secara daring dengan metode sinkron melalui google meet dengan dosen pembimbing dan guru pamong dan asinkron melalui LMS. Pada proses ini saya dapat memperdalam pemahaman tentang cara mengidentifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, eksplorasi alternatif solusi, dan menentukan solusi.Â
Pada tahap ini saya tidak merasakan adanya perubahan yang signifikan yang bisa mengubah pola pikir saya sebagai guru, saya hanya mendapatkan beberapa pengalaman yaitu pengalaman membuat format laporan dalam mengidentifikasi masalah sampai menentukan solusi, mewawancarai guru atau teman sejawat, mencari sumber referensi dari internet, dan mendapatkan masukan-masukan dari teman-teman peserta PPG lainnya.Â
Kesan PPG di pendalaman materi, desain pembelajaran inovatif:
Pada tahap ini ada perubahan dosen pembimbing dan guru pamong, saya mendalami materi pelajaran secara lebih mendalam, utamanya dalam menggali teori dan praktik terkini dalam pendidikan, menguasai kurikulum yang relevan, dan mempelajari pendekatan inovatif dalam desain pembelajaran.
Saya dan teman-teman peserta PPG lainnya belajar mengenai berbagai strategi dan teknik pembelajaran yang inovatif, seperti penggunaan teknologi pendidikan, pendekatan berbasis proyek, pembelajaran berbasis problem, dan pembelajaran kolaboratif. Hal ini dapat mendorong kreativitas saya dan teman-teman dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa.
Pada tahap ini, saya juga terlibat dalam kolaborasi dengan sesama peserta, guru pamong, dan dosen pembimbing. Kami dapat berbagi ide, diskusi, dan memberikan umpan balik satu sama lain terkait desain pembelajaran yang kami kembangkan. Diskusi dan kolaborasi semacam ini dapat merangsang pemikiran kritis dan pemecahan masalah, serta memperkaya perspektif kami tentang pembelajaran.
Banyak hal yang saya pribadi dapatkan pada tahap ini, dari yang awalnya saya bingung bagaimana cara mengajar yang baik, perlahan lahan dengan kesabaran dosen dalam membimbing kami, akhirnya saya mendapatkan pencerahan dan pemahaman bahwa dalam mengajar kita seharusnya memosisikan diri sebagai mereka, buat siswa merasa nyaman belajar bersama kita, dan banyak lagi pemahaman baru yang kami dapatkan.Â
Yang paling berkesan dari tahap ini yaitu dosen pembimbing bisa membuat kita membuka diri untuk selalu belajar menjadi guru yang benar-benar guru bukan guru yang hanya menunjukkan kepintaran yang dimilikinya kepada siswa.
Kesan PPL:
Pada saat pelaksanaan sit in pertama PPL awalnya saya merasa kurang yakin bisa menerapkan cara mengajar seperti apa yang telah didapatkan saat PPG, tapi dengan niat dan tekat yang kuat atas ijin dosen pembimbing saya dapat melaksanakan PPL pertama dengan lancar, meskipun ada beberapa kekurangan yang masih harus dibenahi, setelah selesai PPL kami mendapatkan masukan dari dosen pembimbing, guru pamong dan teman-teman peserta PPG yang lain.
Ada kekhawatiran yang saya rasakan pada saat mau melaksanakan PPL, bukan terkait penilaian dari dosen berapa yang akan saya dapatkan, tetapi ketidakhadiran siswa pada saat saya melaksanakan PPL yang mana pelaksanaannya bertepatan dengan liburan sekolah, jadi saya harus menghubungi siswa dan meminta ijin kepada walinya untuk bisa mengikuti program PPL saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H