Narasi yang digembar-gemborkan ini secara tidak langsung membuat pembelahan yang begitu tajam di lapisan akar rumput. PKS sendiri pun tidak pernah mengelak jika partainya diindikasikan melakukan politik identitas yang mengancam kebhinekaan dan kemajemukan bangsa Indonesia.Â
Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid tidak merasa khawatir politik identitas. Menurutnya politik identitas tidak akan memecah belah bangsa.
Ternyata prediksi PKS terhadap potensi kerusakan akibat politik identitas tidak berbanding lurus dengan keberhasilan PKS mendongkrak peraihan suara partainya di Pileg 2019. Dengan narasi politik identitas, PKS berhasil mendongkrak peraihan suaranya secara nasional hingga angka di 8 persen.Â
Namun, dengan narasi politik identitas yang dibangun, 8 orang juga putra-putri Indonesia yang meregang nyawa pasca penetapan hasil pemilu 21 Mei 2019 lalu.
Sepadankah nyawa 8 orang yang meninggal dunia itu dengan 8 persen perolehan suara nasional PKS? Dimana nasionalisme PKS?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H