Mohon tunggu...
M Sahrozzi
M Sahrozzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi seorang mahasiswa pascasarjana

Saya berpengalaman dalam berbicara di publik dan menjadi seorang novelis. Saya juga berpengalaman dalam hal analisis masalah dan merumuskan solusi. Saya juga pernah di tunjuk sebagai tim pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Pendidikan Islam di Era Digitalisasi

1 Januari 2024   09:10 Diperbarui: 1 Januari 2024   09:24 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun kian maju. Di buktikan dengan kehadiran teknologi yang menginstankan seluruh aspek kehidupan. Terutama di dunia pendidikan, yang saat ini semua serba instan tanpa harus bersusah bayah belajar siang malam, karena tinggal "klik" google apa pun yang kita cari akan langsung tersaji dilayar ponsel/komputer.

Tapi apakah kita pernah berpikir lebih jauh, apa dampak dari semua itu?

Ya, betul. Distorasi dalam dunia pendidikan mulai terasa akhir-akhir ini. Terutama di lingkup pendidikan yang berbasis Islam. Dimana nilai-nilai Islam mulai menghilang (memudar). Yang mana seharusnya tujuan dari Pendidikan Islam adalah untuk "membentuk pribadi yang berahklak mulia" sebagai mana yang di ungkapkan oleh Jahari Jaja "Pendidikan Islam bertujuan untuk memperbaiki perilaku manusia agar sesuai dengan pedoman hidup manusia. (2014)"

Melihat kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan sudah pasti itu adalah sebuah kabar gembira. Tapi di satu sisi, kita juga prihatin dengan moral anak-anak didik kita yang mulai tergerus (terkikis) seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang pesat.

Di sinilah Pendidikan Islam di tuntut untuk mampu beradaptasi. Mengaharuskan untuk mengkaji ulang terkait visi yang dirasa sudah tidak lagi relevan atau memformulasikan ulang hal-hal yang berkaitan dengan ruang lingkup Pendidikan Islam.

Kita semua pasti tidak mau, jika suatu saat nanti kata-kata "Islam" hanya menjadi pajangan dalam lembaran-lembaran buku sejarah. Sebagaimana yang telah terjadi berabad-abad silam. Dimana dulu Islam pernah menguasai dunia dengan Ilmu pengetahuannya, tapi semua itu kini hanya menjadi catatan sejarah.

Cepat atau lambat, jika Pendidikan Islam tidak segera mengambil langkah. Hal-hal yang tidak kita inginkan pasti akan terjadi dalam waktu dekat  (Pendidik Islam akan kembali menjadi catatan hitam dalam tinta sejarah peradaban umat manusia).Perkembangan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun kian maju. Di buktikan dengan kehadiran teknologi yang menginstankan seluruh aspek kehidupan. Terutama di dunia pendidikan, yang saat ini semua serba instan tanpa harus bersusah bayah belajar siang malam, karena tinggal "klik" google apa pun yang kita cari akan langsung tersaji dilayar ponsel/komputer.

Tapi apakah kita pernah berpikir lebih jauh, apa dampak dari semua itu?

Ya, betul. Distorasi dalam dunia pendidikan mulai terasa akhir-akhir ini. Terutama di lingkup pendidikan yang berbasis Islam. Dimana nilai-nilai Islam mulai menghilang (memudar). Yang mana seharusnya tujuan dari Pendidikan Islam adalah untuk "membentuk pribadi yang berahklak mulia" sebagai mana yang di ungkapkan oleh Jahari Jaja "Pendidikan Islam bertujuan untuk memperbaiki perilaku manusia agar sesuai dengan pedoman hidup manusia. (2014)"

Melihat kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan sudah pasti itu adalah sebuah kabar gembira. Tapi di satu sisi, kita juga prihatin dengan moral anak-anak didik kita yang mulai tergerus (terkikis) seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang pesat.

Disinilah Pendidikan Islam di tuntut untuk mampu beradaptasi. Mengaharuskan untuk mengkaji ulang terkait visi yang dirasa sudah tidak lagi relevan atau memformulasikan ulang hal-hal yang berkaitan dengan ruang lingkup Pendidikan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun