Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membincang Program Penanggulangan Stunting

8 Mei 2023   13:46 Diperbarui: 27 Mei 2023   09:22 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membincang Program Penanggulangan Stunting

M. Sadli Umasangaji

            Ada beberapa dokumen yang menjelaskan tentang kejadian stunting di Indonesia dan program penanggulangan stunting. Dokumen-dokumen itu seperti Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) dan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/ Kota oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

            Dalam Dokumen Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting oleh (Sekretariat Wakil Presiden, 2018), menuliskan terdiri dari lima pilar, yaitu: 1) Komitmen dan visi kepemimpinan; 2) Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku; 3) Konvergensi program pusat, daerah, dan desa; 4) ketahanan pangan dan  gizi; dan 5) Pemantauan dan evaluasi. 

Strategi ini diselenggarakan di semua tingkatan pemerintah dengan melibatkan berbagai institusi pemerintah  yang  terkait  dan  institusi  non-pemerintah,  seperti  swasta,  masyarakat  madani,  dan komunitas. Strategi ini digunakan untuk menyasar kelompok prioritas rumah tangga 1.000 HPK dan masyarakat umum di lokasi prioritas. Ini adalah gambaran kebijakan secara makro.

Dokumen-dokumen itu menggambarkan penanggulangan stunting melalui kerangka 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Pada 2010, gerakan global yang dikenal dengan Scaling-Up Nutrition (SUN) diluncurkan dengan prinsip dasar bahwa semua penduduk berhak untuk memperoleh akses  ke makanan yang cukup dan bergizi. Pada 2012, Pemerintah Indonesia bergabung dalam gerakan tersebut melalui perancangan dua kerangka besar Intervensi  Stunting. (Sekretariat Wakil Presiden, 2017).

Menggambarkan Intervensi Spesifik dalam 1000 HPK

Scaling-Up Nutrition (SUN) dalam konteks Indonesia terpatri dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Gerakan perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan atau Gerakan 1000 HPK merupakan upaya Pemerintah dalam perbaikan gizi anak. Periode ini disebut golden periode atau waktu yang kritis dimana jika tidak dimanfaatkan dengan baik dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen. (Nefy, 2017).

Pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan  gizi  sensitif.  Pengalaman  global  menunjukkan  bahwa  penyelenggaraan  intervensi  yang terpadu  untuk  menyasar  kelompok  prioritas  di  lokasi  prioritas  merupakan  kunci  keberhasilan perbaikan  gizi,  tumbuh  kembang  anak,  dan  pencegahan  stunting. Sejalan  dengan  inisiatif Percepatan  Pencegahan  Stunting,  pemerintah  meluncurkan  Gerakan  Nasional  Percepatan Perbaikan  Gizi  (Gernas  PPG)  yang  ditetapkan  melalui  Peraturan  Presiden  No.  42  tahun  2013 tentang  Gernas  PPG  dalam  kerangka  1.000  HPK. 

Sasaran prioritas Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting adalah ibu hamil dan anak berusia 0-23 bulan atau rumah tangga 1.000 HPK. 1.000  HPK  merupakan  masa  yang  paling  kritis  dalam  tumbuh  kembang  anak. Di Indonesia, gangguan pertumbuhan terbesar terjadi pada periode ini. (Sekretariat Wakil Presiden, 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun