Mohon tunggu...
Catharine Soewary
Catharine Soewary Mohon Tunggu... -

Just an ordinary woman who fall in love with JESUS more than anything in this world, because GOD IS GOOD.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cinta Ini

11 Mei 2011   08:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:50 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pastinya Tuhan ingin saya hidup tanpa "celah", seperti kejadian kemarin... beberapa hari belakangan saya mencoba berkomunikasi lewat facebook dengan mantan pacar yang beda agama itu, entah karena rasa cinta yang masih begitu besar atau apalah sehingga saya rela melanggar janji saya untuk tidak berhubungan lagi dengan mas dedik, pembenaran yang saya pakai adalah saya ingin tetap berhubungan baik dengan dia. Tapi itu hanyalah pembenaran saya agar saya tidak dipersalahkan, padahal kalau mau diteliti lagi, dengan menghubungi kembali dedik berarti saya mencobai diri saya sendiri, berarti saya memberikan celah kepada diri saya untuk si iblis masuk. Buktinya...msg yang awalnya hanya berbunyi biasa saja, lama kelamaan jadi menjurus.. menjurus jadi bilang kangen, apalagi saat mas membalas dan bilang dia seneng saya masih ingat dia, dan hmm..betapa dia bahagia sekali ketika saya bilang "sini aku peluuk", yahh walaupun hanya lewat tulisan, tapi kami berdua sangat tahu hati kami masing2, bahkan saya nggak bisa berhenti membayangkan untuk bertemu dengan mas dedik, yess untuk beberapa hari itu seolah beberapa menit waktu yang seharusnya untuk Tuhan saya alihkan untuk mas dedik, harusnya kemarin saya ibadah, tapi nggak tahu kenapa saya pengen banget pulang, ada dorongan pulang yang begitu besar... at the end saya sadar ketika membaca sebuah kisah cinta salah satu hamba Tuhan, dimana dia sudah merencanakan bertunangan dan menikah dengan seorang lelaki yang juga hamba Tuhan, mereka memiliki hubungan yg sempurna...sangat sempurna, tidak seperti saya..walaupun cinta kami besar tetapi kami menjalani itu semua diatas pelanggaran. Ketika rencana tunangan dan menikah itu sudah di depan mata, ternyata Tuhan berkata lain, bahwa dia haruslah meninggalkan lelaki yang sangat dicintainya itu, sekalipun mereka seiman, sekalipun mereka smaa2 hamba Tuhan dan sekalipun mereka taat dengan Tuhan. Saat membaca kisah itu, air mata saya langsung mengalir...saya sadar akan kesalahan saya, saya sadar akan kebodohan saya, oh my!!! hamba Tuhan itu saja akhirnya sanggup meninggalkan lelaki itu sekalipun "sakit" tapi hamba Tuhan itu menyadari bahwa itu adalah "perintah" dari Tuhan, dan seharusnya kita sebagai manusia tidak boleh menggugat, apalagi mencari pembenaran. Saya berfikir, hamba Tuhan itu saja yang memiliki hubungan kasih dengan seseorang yang seiman dan selalu berada di jalannya Tuhan dapat dipisahkan jika Tuhan memang belum menghendaki, apalagi saya yang hanya kisah dengan seorang yang berbeda iman, itu bukan saja belum dikehendaki, tetapi pasti ditolak!!!, Tidak seharusnya saya menangis karena menahan rasa rindu yang besar kepada mantan saya itu, tidak juga menangis karena mengingat setiap moment2 indah yang kami lewatkan... Betapa dalamnya hati kami sudah terpaut, visi kami menikah, impian-impian kami berkeluarga, dannnnnn setiap kata "i love u" yang  kami  utarakan..kami merasakan itu bukanlah kata-kata biasa, bukan kata-kata anak kemarin sore yang sedang di mabuk cinta... dan untuk pertama kalinya, kemarin sore saya menangis bukan karena sedih mengingat mantan saya itu tetapi karena saya sungguh-sungguh menyadari kesalahan saya, saya sedih saya belum mampu mengikuti semua apa yang Tuhan kehendaki, saya pikir saya sudah cukup kuat...tetapi itulah ya, hati-hati jangan mencobai diri sendiri :( Siang ini saya sudah erase semua hal yang berhubungan dengan dia, biarlah...saya tidak mau menangis lagi untuk kisah kami.... ini adalah perintah Tuhan, dan seharusnyalah saya tunduk kepada perintah yang punya hidup saya ini, tidak ada pembenaran, atau tidak ada excuse!! ini perintah, dan sebagai hamba haruslah saya mematuhi perintah Tuan saya, Tuhan...King of the kings.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun