Mohon tunggu...
Wahyu Catur Prasetyo
Wahyu Catur Prasetyo Mohon Tunggu... Model - Penulis Pemula

MC (Emcee), Model, English teacher, Duta Donor Darah PMI Kota Yogyakarta 2016, L-TransforMen L-Men 2010

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Cinta dalam Seutas Tali Sepatu: 100 Tahun Perjalanan PT Kanisius dalam Web Series

5 Februari 2022   16:39 Diperbarui: 5 Februari 2022   16:45 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan adegan CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)

Bagi saya, PT Kanisius merupakan sebuah penerbit buku yang mempunyai arti tersendiri. Dimana dulu, pada saat saya berkuliah S1, dosen saya merujuk kepada penerbit PT Kanisius ini untuk buku-buku diktat dari luar negeri. 

Satu di antaranya adalah New Concept English series karya LG. Alexander, yang menjadi buku wajib pada perkuliahan saya saat itu, yang di Indonesia, diterbitkan secara resmi oleh PT Kanisius ini. 

Logo berbentuk perahu layar khas dari penerbit PT Kanisius ini muncul di sudut serial buku New Concept English tersebut, yang membuat saya selalu teringat pada PT Kanisius ini. 

Saya sendiri pada waktu itu sempat beberapa kali mengunjungi toko buku Kanisius yang berada di kompleks penerbit PT Kanisius, daerah Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman, tak jauh dari kampus saya. 

Tentunya dengan membawa pulang beberapa buku lainnya yang sudah saya beli. Memang, buku tercetak itu tak kan tergantikan sensasinya. Baik itu sentuhannya, aroma kertas, cetakan tinta, dan sebagainya yang membuat kita jatuh cinta pada buku tercetak tersebut, walaupun sudah ada versi buku elektroniknya. 

Bagi saya, tetap buku tercetak itu ada satu level di atas buku elektronik, hehe. Makanya, saya pun sampai saat ini masih suka mengunjungi toko buku, termasuk toko buku Kanisius ini.

Romo Xavier Muti dan beberapa pemain utama web series CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)
Romo Xavier Muti dan beberapa pemain utama web series CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)

Sehingga pada akhirnya, beberapa saat lalu, saat saya mendapatkan undangan dari PT Kanisius, saya sangat merasa berbahagia dan berbangga. Mengingat PT Kanisius secara tidak langsung memberi andil pada keberlangsungan kuliah saya. Oh ya, undangan dari PT Kanisius ini adalah undangan untuk menghadiri acara peluncuran serial web berjudul Cinta dalam Seutas Tali Sepatu, dimana serial web ini (lazim dikenal dengan istilah web series) merupakan salah satu rangkaian acara peringatan 100 tahun berdirinya PT Kanisius.

Serial Web yang Sangat Mendalam

Dengan mengambil judul Cinta dalam Seutas Tali Sepatu, dalam rangka peringatan satu abad PT Kanisius, serial ini diluncurkan secara resmi pada hari Rabu, 5 Januari 2022, dengan berlokasi di Ruang Kepodang PT Kanisius, Jl. Cempaka 9, Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. 

Dengan menggandeng aktor-aktor Yogyakarta seperti Sabina Tisa, Noel Kefas, Dinar Roos dan Nasarius Sudaryono, serial ini disutradarai oleh Romo Xavier Muti atau yang akrab disapa Mo Ti. Proses reading hingga take dilaksanakan pada sekitar bulan Oktober 2021 selama sekitar satu pekan, dengan melibatkan para karyawan PT Kanisius sebagai supporting cast dan juga crew.

Romo Azis, Direktur Utama PT Kanisius. (Dokumentasi Istimewa)
Romo Azis, Direktur Utama PT Kanisius. (Dokumentasi Istimewa)

Launching web series ini dipandu oleh Kak Vera dan Pak Puthut, dua karyawan senior PT Kanisius yang menjadikan acara ini terasa khidmat namun tetap seru dan santai, dengan dibuka secara resmi oleh Romo Azismardopo Subroto, selaku direktur PT Kanisius. 

Dalam sambutannya, Romo Azis menyatakan bahwa nantinya skenario dari web series yang juga ditulis oleh Mo Ti ini, akan diterbitkan dalam bentuk buku, yang tentu saja akan diterbitkan oleh PT Kanisius.

Pada saat mengantarkan web series ini, Mo Ti menyatakan bahwa inspirasi web series ini diambil dari hal sederhana yang beliau temui saat berkunjung ke PT Kanisius bertemu dengan seseorang yang merasa kesulitan saat menalikan tali sepatunya. Yang kemudian beliau kembangkan menjadi sebuah cerita yang penuh makna dan sarat dengan nilai-nilai kehidupan. 

Mo Ti menambahkan jika walaupun judulnya mengandung kata cinta, namun tema umum dari web series Cinta dalam Seutas Tali Sepatu ini justru mengusung tema keluarga.

Romo Xavier Muti, sutradara web series CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)
Romo Xavier Muti, sutradara web series CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)

Cinta dalam Seutas Tali Sepatu ini menghadirkan cerita mengenai seorang gadis bernama Ratri (Sabina Tisa) yang tengah mengalami quarter life crisis khas anak muda usia pertengahan 20an, yang sedang ingin mengembangkan kariernya dengan bekerja di PT Kanisius selaku editor. 

Dalam perjalanan berkariernya, Ratri terlibat hubungan cinta yang rumit dengan teman sekantornya yang lebih senior dalam bekerja, sesama karyawan PT Kanisius, bernama Aryo (Noel Kefas), yang berusia beberapa tahun lebih tua darinya. Yang kemudian diketahui bahwa pilihan Ratri dalam mempertimbangkan kekasih untuk menjadi suaminya, dia memilih pria yang lebih tua, karena jauh di dalam lubuk hatinya, Ratri ternyata merindukan sosok seorang ayah.

Ratri juga hampir saja terjerumus dalam hubungan cinta segitiga dengan penulis buku bernama Arman (Nasarius Sudaryono), yang juga berusia jauh lebih tua. Namun hubungan antara Ratri dan Arman berkembang sebatas seperti anak perempuan kepada ayahnya -seorang figur yang telah lama dia rindukan-, sekaligus juga sebatas partner kerja antara editor dengan penulis buku.

Cuplikan adegan CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)
Cuplikan adegan CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)

Dalam perkembangan cerita dari web series ini, Ratri akhirnya dapat memperbaiki hubungannya dengan ibu yang sangat menyayanginya, Hanna (Dinar Roos). Sang ibu menjadi sosok yang sangat protektif kepada Ratri, karena trauma masa lalu Ratri yang menyebabkan Ratri tidak bisa menalikan tali sepatunya. Dan inilah yang menjadi benang merah yang terjalin dari cerita web series sepanjang 4 episode yang berdurasi masing-masing berkisar antara 15 hingga 20 menit tiap episodenya.

Web series ini juga menghadirkan penulis Joko Pinurbo sebagai cameo, yang memberikan warna tersendiri pada cerita yang disajikan. Dan karena PT Kanisius menjadi background dari cerita, maka akan ada beberapa scene yang menyajikan tentang company profile tentang perjalanan dan sejarah PT Kanisius dari sejak berdiri hingga sekarang yang akan memasuki usia satu abad. 

Termasuk memasukkan cerita mengenai perjalanan sebuah buku yang ditulis hingga selesai dicetak kemudian diterbitkan oleh PT Kanisius. Dan company profile ini disajikan dengan sangat halus, soft selling, dan menjadi bagian dari cerita.

Kak Vera dan Pak Puthut, pemandu acara launching web series CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)
Kak Vera dan Pak Puthut, pemandu acara launching web series CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)

Saya beruntung bisa menyaksikan keempat episode ini secara marathon, tentunya bersama dengan semua tamu yang hadir dalam acara peluncuran web series ini. Mengingat web series ini akan ditayangkan secara bertahap di kanal Youtube resmi milik PT Kanisius setiap hari Rabu malam sejak tanggal 5 januari 2022 hingga 26 Januari 2022, setiap minggu satu episode. 

Spoiler alert, episode 3 dari web series ini akan sangat menyayat hati dan mengharukan. Saya saja sampai menitikkan air mata karena cerita dan acting yang ditampilkan. Makanya, anda harus bersabar menantikan setiap episode dari web series Cinta dalam Seutas Tali Sepatu ini. Asli, cerita dari web series ini sangat mendalam, sangat menyentuh, dan sangat mengharukan. Very recommended.

Penerbit-Percetakan Kanisius sendiri berdiri awalnya dengan nama Canisius Drukkerij pada 26 Januari 1922, berdasarkan inisiatif dari Pater J. Hoeberechts, SJ dari Superior Misi Serikat Yesus (SJ). Dalam perkembangannya Canisius Drukkerij ini menjadi percetakan offset pertama yang ada di Indonesia. 

Bahkan setelah Republik Indonesia merdeka, mata uang resmi Indonesia saat itu yakni ORI (Oeang Republik Indonesia) dicetak juga di PT Kanisius pada tahun 1946. Saat ini, PT Kanisius menerbitkan buku-buku yang berisi konten tentang rohani, pendidikan, dan umum. Selain itu, PT Kanisius juga memberikan layanan percetakan dengan mesin cetak yang sangat canggih dan harga terjangkau, yang menghasilkan hasil cetak yang berkualitas prima.

Dalam menyambut berdirinya PT Kanisius yang ke-100, PT Kanisius menghadirkan rangkaian acara menarik, salah satunya adalah peluncuran web series Cinta dalam Seutas Tali Sepatu ini. 

Selain itu, akan diterbitkan juga Buku Persembahan 1 Abad yang merupakan pendokumentasian sejarah perjalanan Penerbit-Percetakan Kanisius dan juga mengantologi kumpulan artikel para ahli lintas ilmu tentang karya Penerbit-Percetakaan Kanisius selama 1 abad ini. Menarik. Saya jadi ingin membaca bukunya nanti jika telah selesai diterbitkan.

Suasana Launching web series CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)
Suasana Launching web series CDSTS. (Dokumentasi Istimewa)

Dengan mengusung semangat Kanisius New Born dan tema "Cita dan Karya Warnai Indonesia", rangkaian acara 100 Tahun PT Kanisius juga menghadirkan acara bertema sosial dan lingkungan hidup, seperti di antaranya bakti sosial di beberapa panti asuhan, doa bersama dengan masyarakat di sekitar lokasi PT Kanisius, dan pembagian bibit tanaman untuk penghijauan di beberapa Taman Komunitas Kanisius. 

Dimana puncak acara dari peringatan 100 Tahun PT Kanisius akan dilaksanakan pada 27 Januari 2022 berupa Ekaristi syukur yang juga sekaligus peluncuran visi misi nilai 2030, peluncuran buku, dan ramah tamah bersama Gubernur DIY, dan pejabat pemerintahan, pejabat Gereja, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, budayawan, dan lainnya.

Ah, saya jadi ingin menyaksikan perjalanan PT Kanisius ke depannya. Kenangan saya dahulu saat mempelajari seri buku diktat New Concept English berlogo perahu layar PT Kanisius, membuat sisi romantisme saya kepada PT Kanisius terbangkitkan. Saya ingin menyaksikan perkembangan PT Kanisius ini, sebagaimana perahu layar yang tengah mengarungi samudera. Sukses selalu, PT Kanisius.

Untuk menyaksikan seluruh episode dari web series Cinta dalam Seutas Tali Sepatu ini, anda dapat mengunjungi laman ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun