Hal ini  mendorong pemerintah untuk mengubah sistem kurikulum  Indonesia (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). "Kurikulum 2013 dikembangkan  berdasarkan tantangan eksternal. Tantangan eksternal juga terkait dengan perubahan kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan dampak technoscience, kualitas, investasi dan transformasi sektor pendidikan. Sejak tahun 1999, Indonesia telah mengikuti Trends in International Mathematics and Science Survey (TIMSS) dan Programme for International Student Assessment (PISA), yang juga menunjukkan bahwa  anak-anak Indonesia berprestasi baik dalam beberapa  laporan yang diterbitkan oleh TIMSS dan PISA tidak ada.
"Hal ini antara lain disebabkan karena banyak materi ujian yang dipersyaratkan TIMSS dan PISA tidak termasuk dalam kurikulum Indonesia". Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA Edisi 2013 pada Seminari Aliya (No.69 ) Hasil kinerja PISA harus dapat mempengaruhi kebijakan  kurikulum (Sjoberg, 2018). Artinya perubahan  paling mendasar yang diharapkan dari hasil  PISA adalah perubahan fundamental pembelajaran yaitu kurikulum. Perubahan kurikulum bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan Indonesia.
Perubahan kurikulum sering terjadi di Indonesia  dan cenderung lebih selaras dengan perkembangan kebijakan yang ada. Oleh karena itu, kurikulum disusun untuk  perkembangan masa depan. Tujuan utamanya adalah mendorong siswa untuk  lebih mengamati, mempertanyakan, menalar, dan mengkomunikasikan apa yang telah diterima atau diketahuinya setelah menerima materi pembelajaran. Melalui pendekatan ini, kami berharap siswa kami akan mengembangkan sikap, keterampilan, dan kemampuan pengetahuan yang lebih baik. Mereka menjadi lebih kreatif, inovatif dan  produktif, mampu berhasil mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan saat ini serta bergerak menuju masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H