Pernah nggak menghadapi antrian panjang pembayaran di pintu tol sedangkan gerbang tol otomatis (GTO) nyaris kosong melompong? Kemudian Anda mengutuk diri sendiri karena tidak memiliki akses pembayaran tol cashless (non tunai).
Adakah yang pernah batal membeli karcis TransJakarta dan terpaksa balik badan menelusuri tangga halte yang melelahkan hanya karena tidak memiliki akses pembelian tiket secara cashless?
Perih sih jika dihadapkan pada situasi demikian. Hanya karena tidak punya akses transaksi cashless, aktivitas sehari-hari terhambat.
Adapun, pemberlakukan transaksi cashless bertujuan membiasakan masyarakat mengurangi ketergantungan pada uang kartal (uang logam dan uang kertas). Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, transaksi cashless akan mendukung transaksi keuangan yang mudah, aman, dan efisien.
Penjelasan Gubernur BI tersebut memang benar adanya. Jika kita membayar tol secara cashless, betapa banyaknya waktu yang dihemat: dari mulai mencari uang di dompet, saku, atau dashboard mobil, antrian pembayaran, dan pengembalian uang oleh petugas tol. Nggak repot juga menyimpan kembalian atau recehan.
Sehari-hari, saya sudah menerapkan transaksi tanpa uang tunai dan terasa sekali manfaatnya, terutama kenyaman dan efisiensi waktu.
Biasanya nih menjelang akhir pekan, banyak film baru bermunculan di bioskop. Tentu yang antusias menonton nggak hanya saya saja tetapi orang lain. Apalagi filmnya merupakan film yang ditunggu-tunggu. Membayangkan panjangnya antrian pembelian tiket nonton udah bikin saya malas. Bagaimana caranya bisa mendapatkan tiket nonton di barisan favorit tanpa mengantri panjang?
Nah, saya sering menggunakan layanan pembelian tiket bioskop melalui aplikasi yang pembayarannya secara cashless. Saya cukup transfer uang sesuai harga tiket dan admin fee yang dibebankan aplikasi ke rekening uang elektronik mereka, beli tiket, saldo aplikasi dipotong, notifikasi tiket diterima, voila! Saya tinggal collect ticket di mesin self ticketing ticket di bioskop.
Nggak perlu mengantri lama dan nggak repot membawa uang ke mana-mana. Jelang nonton ingin beli camilan popcorn dan soft drink, saya tinggal tunjukkan uang elektronik atau aplikasinya kepada kasir.
Selain itu, menjamurnya online shop, e-commerce maupun marketplace memicu kenaikan bertransaksi secara non tunai. Saya merasa nyaman berbelanja online dan melakukan pembayaran secara transfer melalui mobile banking atau aplikasi uang elektronik.
Jika pembeli cepat melakukan pembayaran dan konfirmasi kepada penjual, penjual juga akan segera mengemas pesanan dan mengirimkannya. Pesanan pun cepat diterima pembeli.
Kalau menggunakan layanan pembayaran di tempat (Cash on Delivery) yang umumnya bertransaksi dengan uang tunai, saya justru tekor. Pasalnya, nominal transaksi yang sering tidak bulat itu membuat saya harus membayar lebih untuk transaksi tersebut dan tips kepada kurir.
Sebagai nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BCA), saya penasaran ketika BCA meluncurkan dompet elektronik SakuKu yang mendukung transaksi non tunai sehari-hari. Tinggal download dan install aplikasinya, top up saldo melalui transfer mobile atau internet banking, siap deh bertransaksi non tunai bermodalkan smartphone!
Salah satu keunggulan SakuKu ini, selain sebagai dompet elektronik, adalah split bill alias berbagi tagihan secara adil. Kita nggak akan ribet menghitung siapa makan apa, total order berapa, dihitung pajak dan service charge. Ini bikin acara kumpul-kumpul bersama teman dan kerabat semakin asik dan nyaman.
Menurut saya, salah satu cara meningkatkan kepercayaan masyarakat bertransaksi non tunai adalah memperbanyak mitra merchant yang melayani transaksi cashless dengan promo menarik.
Selain itu, kemudahan melakukan top up atau pengisian uang maupun dompet elektronik serta jaminan keamanan juga penting. Nggak mau kan, sudah semangat mau bertransaksi non tunai tetapi kesulitan mengisi saldo dompet elektroniknya?
Yuk, perbanyak transaksi tanpa uang tunai!
Facebook: Edwina Hidayah
Twitter: @mswynnz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H