Naik kereta api....tut..tut....tut!!!!!
Siapa sih yang belum pernah mencoba naik kereta api?? Rasanya seluruh masyarakat Indonesia kalau ditanya satu persatu pasti pernah naik kereta api..atau paling tidak sekali seumur hidup pernah lah mencoba rasanya!!
KA memang transportasi umum yang sangat populer di Indonesia. Bahkan saking populernya....kursi-kursi penumpang nyaris penuh di setiap perjalanannya. Dewasa ini PT KAI, perusahaan yang menaungi KA memang banyak berbenah. Sekitar 3-4 tahun lalu PT KAI melakukan perombakan besar-besaran terhadap manajemen perkeretaapian. Kita tidak akan menemukan penumpang kereta yang berdiri atau tidur-tiduran di lorong-lorong kereta seperti jaman dahulu lagi; penumpang kipas-kipas kepanasan sampai terkadang mual-mual mabuk; penjual asongan berseliweran di lorong kereta yang menambah kesan rusuh dan ramainya kereta. Semua itu digantikan dengan sistem pembelian tiket yang mengharuskan kita menambahkan no ktp -mencegah calo nakal- ; setiap penumpang harus duduk di kursi sesuai tiket -walaupun tetap saja ada penumpang sok cuek yang menempati kursi yang bukan haknya-....yang begini ini bisa diusir dengan cara halus, atau kalo mau dramatis panggil aja POLSUSKA (Polisi Khusus KA) ; gerbong yang dilengkapi AC -untuk kelas ekonomi sekalipun- menambah kenyamanan para penumpang ; stop kontak di setiap kompartemen ; pramugara/pramugari yang berseliweran menjajakan makanan dan minuman dengan manis menggantikan pedagang asongan yang sebelumnya merajai bisnis perdagangan di KA.
Pedagang asongan memang tidak sepenuhnya hilang dari KA. Di Surakarta misalnya, saat KA ekonomi AC MOJOPAHIT jurusan Malang-Jakarta berhenti cukup lama, para pedagang asongan dapat bebas berjualan di dalam gerbong. Kebanyakan isi dagangan mereka ini adalah pop mie, nasi pecel dan minuman. Namun pedagang ini harus segera turun saat KA berjalan kembali. Bahkan Polsuska melakukan inspeksi, menyusuri gerbong-gerbong sampai kamar mandi pun diperiksa. Ini tentu win-win sollution buat para pedagang di Surakarta. Namun bagaimana dengan kota lain??
Di kereta eksekutif Bangunkarta jurusan Surabaya-Jakarta, pedagang asongan tidak ada yang masuk. Jadi pilihan makanan dan minuman tentu terbatas dari restorasi atau membawa bekal sendiri. Aneka minuman dari restorasi baik yang panas maupun dingin ditawarkan dengan harga lumayan murah....sebaliknya makanannya dibandrol dengan harga cukup mahal. Rasanya pun ala kadarnya saja.
[caption id="attachment_328468" align="aligncenter" width="360" caption="DAFTAR MENU RESTORASI KA"]
Sapi lada hitam mungkin menurut bayangan Anda adalah potongan daging sapi yang dimasak dengan irisan paprika, saus tiram dan taburan merica hitam, namun jangan terlalu berlebihan dalam berekspetasi karena menurut KA Mojopahit, masakan ini adalah 4 iris kecil daging sapi yang dimasak ala semur. Nasi goreng KA dahulunya adalah nasi goreng ternikmat yang pernah saya coba. Bahkan saya pernah nekat menanyakan bumbu apa yang dipakai untuk membuat nasi goreng tersebut. Tapi sekarang rasa nasi goreng KA mengalami penurunan kualitas, walaupun sudah dilengkapi dengan telur mata sapi dan potongan ayam goreng.
Di beberapa blog, saya sering mendengar cerita tidak enak tentang KA kelas eksekutif di mana pramugara/pramugari menawarkan makanan dengan cara sedikit "menipu". Menipu dengan tanda kutip yang dimaksud di sini adalah menawarkan seolah-olah makanan tersebut gratis...namun ujung-ujungnya kita harus membayar. Cara ini tentu kontroversial, tidak jarang penumpang marah dan merasa tertipu sehingga beberapa yang berani malah menolak membayar. Tapi Alhamdulillah... sekarang ini pramugara/pramugari menawarkan makanan dengan cara yang jelas bahwa mereka sedang berjualan dan bukannya membagikan hidangan secara gratis.
Kenyaman yang akan Anda dapatkan dalam menaiki KA saat ini adalah penambahan stop kontak di tiap kompartemen. Walaupun terkesan kecil, tapi stop kontak ini berguna sekali dalam perjalanan. Jadi tidak ada kekhawatiran akan kehabisan batterei hp saat perjalanan. Bawalah kabel gulung atau steker T agar Anda bisa memakai stop kontak bersamaan dengan penumpang sebelah.
Selain stop kontak, kesan modern juga ditunjukkan melalui pintu otomatis, tv dan speaker pemberitahuan stasiun tempat berhentinya kereta, sehingga kita tidak perlu menengok-nengok dengan panik agar tidak kebablasan. Fasilitas ini hanya terdapat di kelas eksekutif. Untuk kelas ekonomi, speaker ini ditiadakan. Jika ditanya, petugas biasanya menjawab sedang rusak. Sebagai gantinya biasanya terdapat layar GPS penunjuk lokasi, namun tidak jarang pula alat ini rusak sehingga memasang alarm pada jam tertentu tentu lebih aman.
Tapi walaupun senyaman-nyamannya kereta api sekarang ini, tetap saja ada rasa jadulnya yang entah kenapa belum mau dihilangkan oleh PT KAI. Itu adalah kamar mandinya!!
Kamar mandi KA baik yang ekonomi sampai eksekutif yang dibandrol dengan harga di atas Rp. 335.000,00 tetap saja berbau pesing, WC-nya jongkok dengan penampilan jorok dan minim perawatan, tissue sering habis, dan yang paling memprihatinkan adalah air flush yang kurang sebanding dengan jumlah penumpang. Bisa bayangkan kalau kita naik kereta dan tiba-tiba kebelet BAB...duuuhhh!! Membayangkannya saja sudah pusing!! Padahal di setiap gerbong sudah dilengkapi dengan kamar mandi ... tapi tetap saja rasanya kurang manusiawi penampilan kamar mandi di KA.
Yang kurang lagi adalah gerbong musholla. Dari jaman dahulu hingga sekarang, gerbong khusus untuk sholat tidak pernah disediakan, sehingga penumpang haruslah sholat di tempat duduknya masing-masing. Hal tentang kenyamanan beribadah ini haruslah mendapat perhatian dari PT KAI.
Yang menurut saya juga cukup memprihatinkan adalah keadaan stasiun Gambir yang diklaim sebagai stasiun terbesar se-Indonesia yang menyediakan tempat komersil yang cukup banyak untuk disewakan namun kurang menaruh perhatian terhadap keadaan mushollanya.
Rasanya tidak sebanding dengan kemegahan Gambir. Padahal mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim yang membutuhkan tempat beribadah yang layak.
Bagaimanapun juga dengan segala kekurangan dan juga kelebihannya...KA adalah moda transportasi umum yang benar-benar bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Semoga ke arah depannya PT KAI dapat terus berbenah dan memperbaiki kualitas KA sehingga menjadi transportasi kebanggaan masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H