Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ujian Hidup

12 September 2024   11:18 Diperbarui: 12 September 2024   11:21 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: koleksi pribadi

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."

Ujian Keburukan

Manusia akan mengalami pasang surutnya kehidupan. Bisa jadi saat berada di bawah, kita akan mengalami sulitnya hidup. Kesusahan makan, hutang dimana-mana, kelaparan, tidak ada teman datang membantu. Seringkali pula kita mendapat ujian berupa penyakit yang begitu menyiksa, baik dari segi fisik, psikis dan menghabiskan banyak biaya untuk pengobatannya hingga tidak ada yang tersisa.

Kondisi seperti ini bisa dikatakan manusia sedang menghadapi ujian keburukan. Seorang manusia akan dengan mudah mengetahui dan menyadari ketika ujian keburukan datang, dibandingkan ujian kebaikan. Karena manusia biasanya lebih sensitif dan auto mengeluh ketika ditimpa kesengsaraan dibandingkan kebahagiaan.

Nah boleh dikatakan saat manusia ditimpa ujian keburukan, dia butuh pegangan untuk bersandar. Sebagai orang beriman pasti yang diingat pertama adalah Allah SWT, karena Dia lah yang memberikan ujian dan Dia pulalah yang memberikan jalan keluar. Normalnya saat mendapat kesusahan, kita akan mendekatkan sedekat-dekatnya dengan Allah SWT.  Mendadak frekuensi dan jumlah ibadah akan meningkat, bahkan sholat jamaah dimasjid akan dilakukan tanpa pernah terlambat oleh manusia yang tertimpa kesusahan. Sholat tahajud, sholat Dhuha, dzikir, tadarus sebagai bentuk usaha mendekatkan diri pada Allah SWT akan lebih banyak dilakukan, tiada waktu tanpa mengingat Allah SWT.

Manusia yang sabar sembari mendekatkan diri kepada Allah SWT akan bisa melalui ujian keburukan. Namun bagi yang tidak sabar, bisa jadi mereka tidak akan lulus ujian tersebut, baik dengan mengakhiri hidup, menggadaikan keimanan, bahkan mempersekutukan Tuhannya. Padahal Allah SWT telah memberikan kunci  bagaimana menghadapi ujian tersebut yaitu dengan kesabaran sesuai firman-Nya,

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155).

Ujian Kebaikan

Menurut saya ujian yang paling tidak kentara dan berat justru ujian kebaikan. Bayangkan seorang manusia lagi berada dalam titik terbaiknya secara duniawi, sehat, kaya raya, status sosial tinggi, pekerjaan dan penghasilan sangat bagus, maka hal ini akan lebih tampak dan dimaknai sebagai berkah alih-alih ujian.

Kesuksesan, kemakmuran, kebahagiaan justru seringkali melenakan kita dari mengingat Allah SWT, bahkan membuat jarak yang lebar. Beda halnya saat kita ditimpa keburukan, hampir tiap saat tidak pernah lupa kita mengingat Allah SWT.

Dahulu saat susah, sebelum adzan berkumandang kita sudah berada di masjid. Sekarang saat sudah sukses dan menjadi orang penting dengan agenda kerja yang sangat padat, dari satu rapat ke rapat lainnya, sampai waktu sholat hampir habis kita baru ingat kalau belum sholat. Hal ini masih mending, bahkan banyak juga yang sudah lupa akan sholat ketika hidupnya berlimpah dengan kesuksesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun