Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bumper Pelindung

15 Juni 2023   16:14 Diperbarui: 15 Juni 2023   16:19 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya tidak rugi keputusan memasang bumper tanduk atau towing bar belakang mobil tiga tahun lalu. Sejak dipasang, beberapa kali towing bar ini saya gunakan untuk mengangkut sepeda ke luar kota. Kalau tiba-tiba ingin main sepeda ke luar kota, tinggal pasang pegangan sepeda pada towing bar belakang mobil dan langsung berangkat.

Pada awalnya pemasangan towing bar belakang mobil hanyalah guna membawa sepeda. Namun ketika sedang tidak membawa sepeda, towing bar tersebut bisa berfungsi sebagai pelindung mobil dari kejadian tertabrak belakang. Selain itu juga berguna saat kita memundurkan mobil dan di belakang mobil ada objek tak bergerak seperti tembok, maka jika kebablasan towing bar ini dulu yang akan menghantam tembok.

Hingga hari ini, towing bar telah dua kali menyelamatkan saya terhadap serudukan mobil dari belakang. Pertama sekitar dua tahun lalu ketika sedang mengenderai mobil dalam keadaan padat merayap. Saat mobil berhenti tiba-tiba terdengar suara '''brakkk''' dari belakang dan mobil sedikit berguncang. Terlihat dari kaca spion ada mobil menempel di belakang kendaraan saya. Langsung saya turun dan dan menghampiri pengendara mobil yang menabrak sembari melihat kerusakan yang terjadi. Seorang wanita paruh baya yang mengemudikan mobil tersebut segera berucap maaf, dan sadarlah saya kalau dia sedang melamun di dalam kemacetan sehingga menabrak mobil saya.

Terlihat bumper depan mobilnya mengenai towing bar saya. Tidak ada kerusakan pada mobil saya, tetapi justru bumper depan mobil si wanita tersebut yang lumayan parah. Towing bar hanya mengalami sedikit penyok, tapi secara keseluruhan masih aman.

Kejadian kedua baru beberapa hari lalu di jalan tol, saat pagi buta berangkat kerja. Kebetulan saya mengmbil jalur paling kanan dan di depan saya terlihat ada tabrakan beruntun. Melihat kejadian di depan, saya segera mengerem mobil dan tepat berhenti dua meter di belakang mobil depan. Rupanya mobil belakang terlambat mengerem, walhasil bumper depannya mencium towing bar saya. Lagi-lagi tidak ada kerusakan pada mobil saya, hanya towing bar tertekan masuk ke dalam.

Towing bar memang dirancang jika terjadi benturan dari belakang maka perlengkapan tersebut yang akan terkena terlebih dahulu. Jadi towing bar diciptakan untuk dikorbankan jika terjadi kondisi tabrakan. Syukur-syukur akibat dari benturan tersbut bisa selesai di towing bar saja. Towing bar berkorban untuk mobil dan penumpang di dalamnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita berperan seperti towing bar, berkorban untuk kepentingan orang-orang yang kita hormati, sayangi, cintai, dan lindungi. Seorang anggota mafia sampai harus tukar badan dengan bosnya guna menghindari jeruji besi. Si anak buah ini rela masuk penjara, sementara bos mafianya tetap berkuasa dalam kemewahan di luar.

Orang tua rela menahan lapar, berpuasa, demi mengutamakan anak-anaknya bisa makan dalam kondisi serba kekurangan. Mereka tidak memikirkan dirinya sendiri, tapi kepentingan anaknya. Biarlah penderitaan hanya orang tua yang menanggung asalkan anak-anaknya tidak kekurangan.

Pelindung 

Sebagai manusia terkadang kita menjadi pelindung bagi manusia lainnya, namun di lain waktu menjadi orang yang dilindungi. Secara naluriah manusia lebih nyaman menjadi pihak yang dilindungi daripada yang melindungi. Mengapa? Mengingat pelindung seringkali mempunyai tanggung jawab lebih tinggi, dan terkadang seperti lilin, menerangi sekitarnya tapi habis meleleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun