Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Naik Kelas

4 Agustus 2021   14:33 Diperbarui: 4 Agustus 2021   14:47 1672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pendidikan, seorang siswa harus menapaki tangga demi tangga, kelas demi kelas. Sebelum masuk Perguruan Tinggi, kita terlebih dahulu harus lulus SMA. Sebelum masuk SMA, kita harus lulus SMP. Dan terakhir sebelum masuk SMP maka kita harus lulus SD terlebih dahulu. Saat di SD, kelas demi kelas harus kita jalani sebelum menuju kelas yang lebih tinggi tiap tahunnya.

Jaman di SD dulu, ada istilah tinggal kelas untuk anak-anak yang tidak naik ke kelas yang lebih tinggi di tahun ajaran baru. Biasanya hal ini terjadi karena nilai rapotnya jelek, di bawah batas minimum yang ditentukan untuk dapat naik kelas. Tak sedikit teman-teman yang terpaksa harus tinggal kelas sehingga di tahun ajaran baru mereka bertemu dan berkumpul dengan anak-anak yang usianya lebih muda.

Setiap naik kelas, mata pelajaran yang akan kita dapatkan berbeda dengan sebelumnya, menjadi lebih tinggi, lebih maju atau naik level. Laik halnya kelas 1 SD baru belajar membaca, siswa kelas 6 SD sudah membuat paragraf dan mengarang cerita. Begitulah kurikulum yang harus dilalui seorang siswa ketika menempuh perjalanan di jenjang pendidikan.

Tiap perjalanan naik level atau kelas akan menantang kemampuan seorang manusia untuk berkembang. Benar bahwa dia akan mempelajari hal-hal baru, ilmu-ilmu baru yang membuat dirinya tetep mengasah otak dan berpikir. Hasil akhir dari tujuan naik kelas ini adalah naiknya kemampuan seseorang dibandingkan saat berada di kelas sebelumnya. Hal ini adalah sesuatu yang positif, karena menempatkan orang pada keadaan yang lebih baik daripada sebelumnya.

Naik kelas itu tidak hanya melulu masalah sekolah ataupun pendidikan, namun dalam segala aspek kehidupan, baik pekerjaan, sosial kemasyarakatan, ilmu pengetahuan, keagamaan dan lainya, tidak melulu harta benda. Ada beda antara naik kelas di dunia pendidikan dengan kehidupan. Dalam dunia pendidikan, kita tinggal mengikuti kurikulum di tiap tingkatan dengan batasan minimum syarat naik kelas yang sudah jelas. Sebaliknya dalam kehidupan, kita sendiri yang harus menentukan target, kurikulum dan batasan kapan kita bisa naik kelas atau pindah level.

Mengapa naik kelas itu menjadi penting bagi manusia dalam hidupnya sehari-hari tidak sekedar dalam pendidikan?

Pertama, membuat manusia menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Perpindahan dari suatu level ke lainnya harus diletakkan dalam konteks hijrah yang positif. Apa maknanya? Kenaikan kelas ini harus membawa manfaat yang lebih baik bagi seorang manusia dan orang-orang yang berinteraksi dengannya.

Contohnya, seseorang yang karena kemiskinan dan kekurangannya  maka tiap tahun harus menerima zakat. Ketika sukses berpindah level menjadi orang yang berkecukupan, maka dia akan menjadi pembayar zakat dan membantu orang-orang lain yang kekurangan. Bukankah hal ini menandakan suatu hal yang posistif?

Kedua, membuat manusia keluar dari zona nyaman. Sudah menjadi rahasia umum betapa bahayanya comfort zone atau zona nyaman bagi manusia. Manusia yang terjebak dalam zona nyaman akan malas bergerak, berubah, dan meningkatkan kemampuannya.

Pagi ini saya dapat WA dari seorang teman yang ingin up grade bidang usaha ke gas & water system setelah bertahun-tahun bergulat dengan system penerangan yang terkoneksi dengan smart city. Intinya dia sudah merasa bosan dan mencari tantangan baru sebagai bagian dari up skill atau naik kelas. Sesuatu yang baik untuk bisa terhindar dari zona nyaman.

Untuk dapat naik kelas dalam hidup, seorang manusia harus menciptakan dan menetapkan tujuan dan target pribadinya. Menetapkan tujuan dan target akan membuat seorang manusia punya arah dalam hidup.  Untuk mencapai tujuan dan target tersebut seseorang akan membuat langkah-langkah dan strategi yang diperlukan. Dengan begitu dia bisa mengukur apakah langkahnya masih sesuai untuk menggapai target dan tujuan hidupnya.

Ketika target yang ditetapkan telah tercapai, seorang manusia perlu menetapkan target berikutnya yang ingin diraih. Hal ini akan membuatnya "naik kelas", naik kemampuan dan terhindar dari godaan zona nyaman.

Jadi jika kita ingin menjadi manusia yang lebih baik dari waktu ke waktu, maka yang perlu menjadi target adalah naik kelas dari kondisi kita saat ini. Naik kelas tidak sekedar untuk urusan duniawi, namun juga untuk urusan akhirat kita kelak. Bagaimanapun juga kehidupan akhirat ditentukan oleh kehidupan dunia, sehingga urusan manusia naik kelas di alam dunia akan terbawa sampai alam kekekalan nantinya.

MRR, Bks-04/08/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun