Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gratifikasi dalam Sepotong Roti

12 Juli 2020   17:40 Diperbarui: 12 Juli 2020   18:52 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah seperti Bambang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Karena merasa tidak enak pada permintaan seseorang yang sudah "baik" pada kita, maka hukum atau peraturan bisa kita terabas demi mewujudkan permintaan tersebut. 

Perasaan tidak enak tersebut pula menyebabkan kita menjadi berlaku tidak adil, memberikan perlakuan berbeda terhadap pihak tertentu. Sehingga kunci agar kita tetap istiqamah menjalankan aturan dan berlaku adil adalah dengan menghilangkan perasaan tidak enak tersebut.

Perasaan tidak enak muncul karena terlalu seringnya seseorang mendapatkan gratifikasi meskipun hanya sekedar makanan. Maka daripada muncul perasaan tidak enak lebih baik dari awal perlu ditegaskan pada customer, vendor, orang-orang yang membutuhkan pelayanan, shareholder, bahwa kita pihak yang "berkuasa" tidak menerima pemberian apapun sehubungan dengan kekuasaan atau jabatan yang kita emban.

Tidak mudah memang menolak pemberian gratifikasi yang seringkali "remeh temeh" seperti kue, makanan ataupun ajakan makan bersama. Namun demikian hal tersebut perlu kita coba sebisanya, meskipun perlu waktu dan terasa berat untuk mengucapkan tidak pada gratifikasi. Dengan hati yang jernih pasti kita bisa membedakan mana pemberian kategori gratifikasi dan mana yang tidak untuk kemudian bersikap tegas.

MRR, Bks-12/07/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun