Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Rekonsiliasi Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Atas Pilpres 2019, Perlukah?

28 Juni 2019   11:32 Diperbarui: 28 Juni 2019   12:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahwa pilpres ini bukan sebuah benturan ideologi merupakan dasar yang kuat tidak adanya faktor dominan yang menyebabkan perpecahan bangsa. Ideologi kita tetap Pancasila, pilpres bukan masalah persaingan dan pertarungan agama tapi hanyalah memilih pemimpin yang baik dan lebih baik lagi.

Masyarakat juga melihat bahwa bagaimana dulu kaum reformis 98 punya benturan pemahaman, pemikiran, dan kepentingan yang sangat tajam dengan Orde Baru akan demokrasi dan nasib negara. 

Namun kini para tokoh sentral dan aktivis 98 bergandengan erat dengan para tokoh sentral dan penyokong utama Orde Baru yang tersebar baik di kubu 01 maupun 02. 

Hal ini membuktikan bahwa untuk politik dan kepentingan nasional, apa yang tampak di permukaan hanyalah artifisial belaka. Rakyat tidak pernah benar-benar berhadap-hadapan dalam permusuhan dan kebencian dalam makna sesungguhnya.

Rekonsiliasi hanyalah dagangan para politisi atas bargaining posisi mereka nanti dalam pemerintahan atau lembaga negara lainnya. Seruan rekonsiliasi hanyalah penghinaan pada masyarakat kita yang faktanya sudah sangat dewasa dalam mensikapi perbedaan dalam demokrasi. 

Merekalah para politisi yang menciptakan ketegangan, "permusuhan" buatan, dan seolah-olah perpecahan di antara dua kutub utama yang ada di masyarakat saat ini.

Era cebong dan kampret telah berakhir, janganlah kemudian hal ini dikapitalisasi lagi oleh mereka yang menari di genderang perjuangan rakyat bawah yang ada di kedua kubu. Cukuplah perlombaan ini sudah berlangsung dan berakhir sekarang. 

Saatnya bangsa ini maju ke depan, memperbaiki kehidupan dan perekonomian rakyat. Ada yang berperan dalam pemerintahan, ada yang berperan sebagai oposisi, semuanya berjalan dalam harmoni Indonesia. Adapun peran rakyat adalah mendoakan para pemimpin agar tetap diberi hidayah dan jalan lurus untuk memimpin negeri ini ke depan dengan penuh amanah.

MRR, Bks-28/06/2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun