Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Berbeda dan Memberi Nilai Tambah, Bisa?

29 Desember 2018   21:22 Diperbarui: 29 Desember 2018   21:35 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitulah ketatnya kompetisi dalam dunia bisnis. Bengkel A dan B diatas adalah contoh nyata bagaimana para pelaku bisnis berusaha berkompetisi memberikan nilai tambah pada konsumennya.

Untuk jenis produk yang sama dan pelayanan standar, maka para pelaku bisnis akan berkompetisi untuk memberikan nilai lebih yang berbeda dengan sesama kompetitornya. Berdasarkan pengalaman merasakan bengkel A dan B, maka untuk selanjutnya saya akan menservis sepeda motor di bengkel B karena memberikan lebih banyak nilai tambah bagi saya.

Menjadi berbeda dan memberikan nilai lebih adalah kunci memenangkan persaingan bisnis dengan kompetitor. Satu cerita tentang seorang kawan yang berdagang baso bisa menjadi pelajaran. Saat teman saya berjualan sendiri setahun lalu dalam sehari omsetnya bisa 12 kg daging sapi sehari.

Kemudian saat usaha basonya maju dia banyak membuka usaha di bidang lainnya dan juga membuka beberapa cabang baso. Warung baso utamanya diserahkan pada beberapa pekerjanya. Yang saya amati adalah keramahan dalam melayani antara teman saya dan pekerjanya pada konsumen jauh berbeda. Teman saya sangat ramah, sumeh, dan bisa mengajak ngobrol semua pembeli yang datang seolah-olah punya kedekatan pribadi sebelumnya sementara pekerjanya tidak.

Saat dipegang oleh pekerjanya itu omset basonya jatuh hingga 4 kg daging sapi sehari padahal rasa basonya sendiri tetap sama. Kini teman saya sedang berusaha mengembalikan omsetnya ke titik semula dengan keramahan, kesumehan yang memang menjadi nilai tambahnya.

Dalam dunia pemasaran hanya ada dua prinsip agar orang mengenal, menjadi yang terbaik atau yang terburuk sekalian. Menjadi biasa-biasa saja atau seperti pada umumnya orang kebanyakan tidak begitu memberikan nilai tambah pada posisi kita.

Karena itu inovasi, selalu memberikan perbedaan dan nilai tambah kepada orang lain dibandingkan kompetitor harus selalu terbangun dan terwujud apabila kita ingin memenangkan persaingan.

MRR, Bks-29/12/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun