Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Serikat Pekerja Mengajar, Kenapa Tidak?

23 Oktober 2018   18:30 Diperbarui: 23 Oktober 2018   18:32 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang berpikir apabila suatu serikat pekerja itu sarangnya orang-orang brengsek, urakan dan hobi demo. Sebagian orang menganggap serikat pekerja hanyalah kumpulan pengacau, pekerja yang yang tidak punya pekerjaan. 

Dari sisi kacamata Manajemen perusahaan pandangan yang tak jauh berbeda biasanya juga tertancap dalam. Oleh karenanya menjadi terlihat wajar apabila seringkali terjadi konflik antara managemen perusahaan dengan serikat pekerja dan menyebabkan ketidakharmonisan hubungan industrial.

Padahal sesungguhnya persepsi tersebut di atas tidak benar, namun kadang stigma negatif sudah terlanjur tertanam di benak banyak orang. Serikat pekerja didirikan untuk memperjuangkan dan melindungi kepentingan dan hak-hak pekerja. 

Organisasi ini adalah legal dan keberadaannya dilindungi oleh undang-undang. Siapapun yang melakukan kegiatan atau usaha menghalang-halangi pekerja untuk beraktifitas dalam suatu serikat pekerja atau lebih dikenal dengan istilah "union busting" bisa dikenakan sanksi pidana.

Hubungan antara perusahaan dengan serikat pekerja merupakan hubungan yang unik lagi mengasyikkan. Baik serikat maupun manajemen berkepentingan membuat perusahaan maju dan mendapatkan laba yang makin banyak dari tahun ke tahun. 

Dengan peningkatan laba bukan hanya meningkatkan prestasi manajemen, namun juga meningkatkan peluang naiknya penghasilan dan kesejahteraan para pekerja. Bedanya serikat dan manajemen adalah kalau serikat menuntut kesejahteraan namun manajemen mementingkan efisiensi, hal ini yang harus ada titik tengahnya jika tidak mau terjadi konflik.

Kegiatan SP-PGN Mengajar

Bagi Serikat Pekerja Perusahaan Gas Negara Tbk. (SP-PGN) memperjuangkan dan melindungi hak-hak dan kesejahteraan adalah kewajiban yang harus selalu diutamakan dan wajib hukumnya dijalankan. Hal tersebut telah diamanatkan oleh anggota SP-PGN dalam aturan-aturan dalam AD/ART. Kewajiban tersebut telah inheren dalam tugas setiap pengurus SP-PGN.

Namun demikian bukan hanya hak dan kesejahteraan anggota saja yang diurus, SP-PGN juga berperan dalam menyalurkan hobi, aktualisasi dan kreativitas para anggotanya dalam kegiatan-kegiatan sosial. 

Salah satu yang muncul dari ide para pengurus SP-PGN adalah menyelenggarakan kegiatan SP Mengajar. SP Mengajar dianggap bisa mewadahi aspirasi anggota yang mempunyai passion mengajar sekaligus membawa misi pengenalan perusahaan dan produk perusahaan yakni gas bumi. Jadi melalui kegiatan mengajar ini, kedua pihak baik perusahaan maupun serikat mendapat keuntungan.

Setelah ide diamini, kemudian dibentuklah suatu panitia kecil yang bertugas menyusun kepanitiaan dan proposal kegiatan. Setelah kepanitian dan proposal terbentuk, maka barulah dibuat suatu kepanitiaan besar yang melibatkan tidak hanya pengurus pusat SP-PGN, namun juga perwakilan daerah dan anggota. Kebetulan animo dan semangat panitia begitu besar sehingga seluruh persiapan kegiatan bisa dilakukan dengan cepat dan lancar hanya dalam tempo satu bulan.

Berdasarkan kesepakatan para panitia, maka ditentukan bahwa kegiatan akan berlangsung di empat tempat yaitu Medan dan Sidoarjo (22 Oktober 2018), Palembang (29 Oktober 2018), Jakarta (30 Oktober 2018). Kegiatan SP Mengajar direncanakan hanya berlangsung separuh hari atau berakhir jam 12.00 siang dimulai dari pukul 08.00 WIB.

Mengapa SMA dan Materi yang disampaikan

Kegiatan SP mengajar ini menyasar anak-anak SMA dari kelas 10 hingga 12. Pertimbangan utamanya adalah anak SMA dianggap sudah bisa memahami konsep tentang ketahanan energi, produk gas bumi dan bisa menjadikannya bekal ketika hendak memilih jurusan saat melanjutkan kuliah. Dari hasil survei dan lobi dengan pihak sekolah, maka ditetapkanlah empat SMA yaitu SMA Negeri 1 Medan, SMA Negeri 1 Sidoarjo, SMA Negeri Sumatera Selatan, dan SMA Negeri 34 Jakarta.

Tim pemateri harus berusaha keras membuat sillabus yang disesuaikan dengan anak-anak SMA. Ada empat materi yang akan disampaikan yaitu:

  • Ketahanan energi
  • Pengelolaan gas bumi di Indonesia
  • Peran serta PGN dalam tata kelola gas bumi
  • Asyiknya bekerja di industri migas

Tiap materi dibawakan oleh orang yang berbeda dan ada kuis dengan hadiah berupa souvenir bagi para peserta yang berhasil menjawab pertanyaan atau tantangan dari pemateri.

Senin tanggal 22 Oktober 2018 kemarin, acara Serikat Pekerja PGN mengajar telah berlangsung dengan lancar di SMA Negeri 1 Sidoarjo dan SMA Negeri 1 Medan. Acara dihadiri oleh perwakilan siswa dari kelas 10 hingga 12 beserta beberapa orang guru. 

Acara yang berlangsung di aula masing-masing sekolah dihadiri oleh lebih dari 100 orang siswa. Animo yang besar terlihat sepanjang acara yang berlangsung kurang lebih 3,5 jam ini. Para murid yang hadir dengan semangat berinteraksi dengan panitia, MC, dan pemateri. Antusiasme juga terlihat dari semangat para siswa saat menjawab pertanyaan kuis dan memperkenalkan dirinya. Semua hadiah ludes diboyong para siswa dengan antusiasmenya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Bagi pihak sekolah acara SP-PGN mengajar juga berdampak positif. Hal ini dikemukakan oleh perwakilan sekolah. Tentu ini merupakan kesempatan bagi para siswa untuk memperoleh pengetahuan baru dan wawasan tentang dunia luar atau dunia kerja, khususnya dalam bidang gas bumi. Dari sebelumnya hanya mengenal BBM, listrik, LPG dan batubara, kini para siswa memiliki pengetahuan baru tentang gas bumi, dari proses produksi sampai pemakaian akhir beserta profesi yang berkaitan.

Masih ada dua sekolah lagi yang akan dilaksanakan kegiatan SP-PGN Mengajar. Para panitia yang terlibat tetap semangat menyongsongnya dan bisa menjadikan Medan dan Sidoarjo sebagai standar minimal untuk membuatnya lebih baik lagi di Palembang dan jakarta. Tentu evaluasi dan perbaikan tetap dilakukan setiap saat, dari teknis pelaksanaan, materi dan metode pengajaran.

SP-PGN telah memilih kegiatan mengajar dilaksanakan di bulan Oktober tahun ini. Kegiatan seperti ini baru pertama kali dilakukan oleh SP-PGN. Melihat manfaat dan minat yang tinggi dari peserta, panitia, anggota dan pengurus Serikat Pekerja, maka bukan suatu yang mustahil agar kegiatan ini bisa diselenggarakan tiap tahun. 

Melindungi dan memperjuangkan kepentingan pekerja itu wajib, menyalurkan hobi itu utama, menjadikan mengajar sebagai hobi itu sebagai kewajiban utama. Melalui Serikat Pekerja Mengajar kita bisa berbagi ilmu pada sesama, memberikan manfaat bagi pekerja dan perusahaan dimana ujung akhirnya bisa menjadi alternatif solusi hubungan industrial yang harmonis.

Siapa kita?.....Pe Ge eN

Siapa Kita?......Indonesia

MRR, Jkt-23/10/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun