Sebagai negara yang lebih tertinggal, maka bangsa ini bisa memakai metode ATM untuk mengambil hal-hal yang baik dari bangsa-bangsa maju serta mengejar ketertinggalannya.Â
Keuntungan dari follower adalah kita tahu metode yang bangsa lain telah terapkan, apa hambatannya, kendala, dan dinamikanya sampai mereka menjadi berhasil. Keberhasilan bangsa lain tentu tidak secara instan terjadi, banyak diantara bangsa-bangsa itu berdarah-darah di awal dan sepanjang perjalanannya, seringkali harus melakukan trial and error sehingga membutuhkan waktu yang tidak singkat.
Dengan metode ATM, bangsa Indonesia bisa menerapkan apa yang telah berhasil diterapkan oleh bangsa atau negara lain, namun dengan waktu yang lebih singkat dan fase berdarah-darah yang bisa sangat diminimalkan dengan belajar dari yang pernah ada.Â
Sebagai follower kita lebih banyak punya pilihan atas metode, cara, teknologi, sistem, daripada mereka yang telah dulu berada di depan. Saya yakin Indonesia bisa merencanakan buat dirinya lebih baik dari yang sudah bangsa lain terapkan, karena kita bisa mengambil contoh kebaikan yang sudah berhasil diimplementasikan oleh banyak bangsa lain, itulah kelebihan kita yang masih tertinggal di belakang.
Untuk itu visi ke depannya, mau kemana bangsa ini berjalan harus ditetapkan, apa yang menjadi target untuk dikejar, sehingga jelas apa maunya. Setelah itu pilihlah contoh terbaik dari target yang ingin kita implementasikan dan sudah diimplementasikan di negara lain, dan kemudian gunakan metode ATM.Â
Insya Allah meskipun bangsa kita dalam banyak hal masih banyak yang tertinggal dari bangsa Barat, namun dengan ikhtiar yang konsisten bisa mengejarnya. Ingat, tertinggal bukan berarti kerugian, namun kita bisa gunakan itu sebagai peluang membuat yang jauh lebih baik dari mereka yang sudah berada di depan. Bukankah dibalik kesusahan ada kemudahan, seperti firman Allah:
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Alam Nasyroh: 6)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H