Nikah yukk !! Banyak remaja saat ini yang baper jika dibisikkan kata kata nikah, pernikahan adalah gerbang awal untuk membangun sebuah keluarga dan ini sifatnya tidak main main. Dalam sebuah keluarga kita harus mengerti akan hak dan kewajiban antara penghuni keluarga tersebut. Sebuah keluarga akan tercipta hubungan harmonis jika ada ikatan saling mencintai dan memahami. Islam mengajarkan agar umatnya memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam membangun bahtera rumah tangga. Memperhatikan hal-hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang.
Pernikahan adalah sunatullah, tetapi siapa sangka ternyata Islam menjelaskan juga pernikahan yang dilarang atau tidak boleh dilakukan oleh umatnya. Diantaranya:
1. Nikah Syighar
Nikah syighar adalah seseorang yang berkata kepada orang lain, 'Nikahkanlah aku dengan puterimu, maka aku akan nikahkan puteriku dengan dirimu.' Atau berkata, 'Nikahkanlah aku dengan saudara perempuanmu, maka aku akan nikahkan saudara perempuanku dengan dirimu.
Dengan adanya nikah seperti ini memiliki unsur paksaan terhadap perempuan yang akan dinikahkan. Karena hal ini merugikan bagi perempuan jika perempuan tidak menginginkan pernikahan tersebut.
2. Nikah Tahlil
Yaitu menikahnya seorang laki-laki dengan seorang wanita yang sudah ditalak tiga oleh suami sebelumnya. Lalu laki-laki tersebut mentalaknya. Hal ini bertujuan agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suami sebelumnya (yang telah mentalaknya tiga kali) setelah masa 'iddah wanita itu selesai.
Nikah semacam ini haram hukumnya. Ini sebuah peringatan bagi seorang laki-laki agar lebih memperhatikan dalam memutuskan perkara seperti ucapan talak. Karena ucapan ini bisa berakibat falal bagi seorang yang sedang menjalani hubungan keluarga.
3. Nikah Mut'ah
Nikah mut'ah disebut juga nikah sementara atau nikah terputus. Yaitu menikahnya seorang laki-laki dengan seorang wanita dalam jangka waktu tertentu; satu hari, tiga hari, sepekan, sebulan, atau lebih.
Para ulama kaum muslimin telah sepakat tentang haram dan tidak sahnya nikah mut'ah. Apabilah telah terjadi, maka nikahnya batal. Pernikahan ini sangat merugikan bagi perempuan. Kenapa? Ya karena pernikahan yang dilakukan hanya dalam kurun waktu tertentu saja.
4. Nikah Dengan Wanita Pezina/Pelacur.
Berdasarkan firman Allah Ta'ala:
"Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin." [An-Nuur : 3]
Seorang laki-laki yang menjaga kehormatannya tidak boleh menikah dengan seorang pelacur. Begitu juga wanita yang menjaga kehormatannya tidak boleh menikah dengan laki-laki pezina.
Namun apabila keduanya telah bertaubat dengan taubat yang nashuha (benar, jujur dan ikhlas) dan masing-masing memperbaiki diri, maka boleh dinikahi.
Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma pernah berkata mengenai laki-laki yang berzina kemudian hendak menikah dengan wanita yang dizinainya, beliau berkata, "Yang pertama adalah zina dan yang terakhir adalah nikah. Yang pertama adalah haram sedangkan yang terakhir halal."
Islam sangat teliti dalam mengatur kehidupan umatnya, hal ini dilakukan agar tidak ada yang merasa dirugikan. Harusnya kita bersyukur dengan adanya peraturan Islam seperti ini. Islam menjadikan manusia yang biadab menjadi beradab dan lebih bermartabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H