Mohon tunggu...
M Robith Faizi
M Robith Faizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2021

"Saya adalah individu yang berdedikasi dan bersemangat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Saya percaya bahwa kerja keras, ketekunan, dan kerjasama tim adalah kunci kesuksesan. Saya menikmati tantangan dan selalu siap untuk belajar hal baru. Saya berharap dapat memberikan kontribusi positif dan menjadi bagian dari tim yang sukses dan inovatif."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Security Dilemma di Kawasan Asia Timur: Jepang-Korea Selatan Perkuat Kerja Sama

8 Mei 2023   18:09 Diperbarui: 8 Mei 2023   18:24 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melansir dari BBC (14/04/2023), Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antar benua berbahan bakar padat tipe Hwasong-18 di sekitar semenanjung Korea. Menanggapi hal ini, pihak militer Korea Selatan mengonfirmasi adanya uji coba rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara di Sunan.

Sementara itu, pemerintah Jepang turut mengonfirmasi peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara seraya memerintahkan evakuasi darurat kepada warganya dan menghentikan aktivitas sekolah dan menunda layanan kereta api di Hokkaido

Diplomasi Pertahanan Jepang-Korea Selatan

Jepang dan Korea Selatan mulai membentuk upaya penanganan bersama atas agresivitas Korea Utara melalui jalan diplomasi pertahanan. Menurut Cottey dan Forster (2004), Diplomasi Pertahanan adalah sebuah kerja sama yang melibatkan pasukan bersenjata pada masa damai sebagai alat kebijakan luar negeri.

Tujuan diplomasi pertahanan adalah untuk meningkatkan kesadaran dan keamanan nasional melalui dialog, negosiasi, dan kerja sama dengan negara lain dalam hal pertahanan dan keamanan. Dalam praktiknya, diplomasi pertahanan melibatkan berbagai aktivitas seperti pertukaran intelijen, pelatihan militer, latihan bersama, pengembangan teknologi pertahanan, dan kerja sama dalam menghadapi ancaman bersama.

Diplomasi pertahanan dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mempromosikan keamanan nasional dan stabilitas regional. Dalam lingkup regional, diplomasi pertahanan dapat membantu menciptakan keamanan kolaboratif, mengurangi ketegangan antara negara, dan mencegah konflik bersenjata.

Melansir dari Reuters (7/5/2023) Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dilaporkan melakukan kunjungan ke Korea Selatan pada Minggu sebagai kunjungan balasan Presiden Korea Selatan Yoon Seok Yeol ke Jepang pada bulan Maret silam. Ini merupakan kunjungan PM Jepang ke Korea Selatan setelah kunjungan terakhir 12 tahun berlalu. Dalam pertemuan ini, kedua kepala negara bersepakat untuk memperkuat hubungan kedua negara utamanya di tengah ancaman nuklir Korea Utara.

Fokus pertemuan antara kedua kepala negara berkaitan dengan kerja sama keamanan dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara, dengan perhatian khusus pada kepentingan Amerika di kawasan itu ujar seorang Profesor Hubungan Internasional Universitas Seoul Shin-wha Lee.

Penolakan dari Warga Korea Selatan

Diketahui bahwasanya hubungan Korea Selatan-Jepang sempat memburuk selama bertahun-tahun semenjak pendudukan Jepang terhadap Korea pada Perang Dunia II. Masih terjadi penolakan mayoritas warga Korea Selatan terhadap Jepang lantaran masih belum memaafkan kekejaman yang dilakukan oleh pihak Jepang pada masa lampau.Sentimen anti-Jepang di kalangan penduduk Korea Selatan memiliki sejarah yang kompleks yang berakar dari sejarah konflik dan ketegangan antara kedua negara.

Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap sentimen ini termasuk penjajahan Jepang atas semenanjung Korea dari tahun 1910 hingga 1945, yang melibatkan asimilasi paksa, eksploitasi perempuan dan anak-anak, dan pelanggaran hak asasi manusia, serta sengketa teritorial yang sedang berlangsung antara Jepang dengan Korea atas pulau Dokdo/Takeshima dan masalah sejarah seperti itu. sebagai permintaan maaf dan kompensasi Jepang atas kekejaman masa perang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun