Mohon tunggu...
Reshi Nayaka
Reshi Nayaka Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Homo homini socius

Selanjutnya

Tutup

NFT

NFT, Pemberi Peluang Manis bagi Masa Depan Bangsa

2 Juli 2023   23:39 Diperbarui: 2 Juli 2023   23:41 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NFT. Sumber ilustrasi: KOMPAS GRAMEDIA

Di dunia yang serba digital ini, semua hal dapat dilakukan dengan mudah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat semua hal yang mustahil menjadi sangat mungkin dilakukan. Semua kegiatan mulai dari berbelanja, bekerja dan mecari uang bahkan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah. Bahkan hanya dengan modal genggaman handphone dan aplikasi pendukung, bahkan kita dapat menghasilkan cuan. Namun, tetap saja ada prosedur dan hasil tidak akan didapatkan dengan cara yang instan.

Salah satu caranya adalah dengan menjual NFT. NFT (Non-Fungible Tokens) merupakan asset digital yang biasanya berbentuk lukisan, foto, music, atau karya-karya lain yang dijual dalam marketplace yang khusus menjual NFT.  Aset ini merupakan bagian dari metaverse, yaitu tempat dimana orang-orang dapat melakukan kegiatan jual beli secara virtual dan menggunakan uang kripto. NFT dijual dengan menggunakan mata uang kripto. 

Biasanya para penjual NFT menjual NFT mereka dengan mata uang Etherum. Apabila  dikonversikan  ke dalam rupiah 1 Etherum setara dengan 26 juta rupiah. Menjual NFT merupakan kegiatan mencari uang atau mendapatkan cuan yang praktis karena tidak perlu keluar rumah, bahkan dalam membuat dan menjualnya, dapat dilakukan dengan cara duduk santai atau bisa dilakukan dengan tiduran.

Kegiatan jual-beli NFT di Indonesia sempat menjadi popular dan menjadi trending setelah viralnya seorang pemuda dengan nama panggung Ghozali Everyday yang menjual foto selfie-nya sendiri dalam bentuk NFT dan dijual dalam platform Opensea. Ghozali menjual foto selfie-nya di Opensea secara konsisten dalam waktu kurang lebih 4 tahun. Namun, siapa sangka dengan foto selfie yang ia jual secara konsisten, dapat meraup keuntungan sebesar 1,5 Miliyar rupiah.

Tergiur dengan kisah seorang Ghozali Everyday yang menjadi miliarder dengan hal sepele, masyarakat Indonesia mulai banyak yang mencari tahu apa aitu NFT dan cara kerjanya yang bisa membuat Ghozali menjadi kaya. Banyak yang ingin mendapatkan uang dengan cara yang sama seperti Ghozali. Namun, hal ini justru banyak disalahgunakan oleh orang-orang Indonesia yang belum benar-benar mengerti bagaimana asset digital ini bekerja. 

Karena ketidakpahaman ini, masyarakat Indonesia dengan asal menjual asset apapun dalam bentuk NFT. Contohnya ada banyak yang menjual KTP mereka untuk dijadikan asset digital tersebut yang dijual di platform Opensea. Tentu saja ini berbahaya karena KTP mengandung identitas diri dan informasi-informasi penting dan itu dijual di dalam sebuah platform yang bisa diakses banyak orang. Dan tentunya ini menyebabkan adanya tindak kejahatan. 

Selain itu ada juga yang menjual foto-foto makanan dan membuat seolah-olah Opensea menjadi seperti Go-Food. Padahal salah satu ciri khas dari NFT sendiri adalah unik. Mereka melihat Ghozali hanya sekedar menjual foto-foto selfie saja, namun foto selfie tersebut bukan sekedar foto selfie. Ghozali konsisten melakukan foto selfie dirinya selama 4 tahun dan inilah yang menjadikannya unik.

Menjual NFT membutuhkan kesabaran karena anda tidak langsung mendapatka keuntungan secara instan. Anda harus menjual banyak NFT dan harus konsisten dalam membuat dan menjual NFT. Namun ada beberapa hal ini bisa anda ikuti supaya karya-karya NFT anda bisa laku terjual dengan cepat. 

Langkah pertama, anda bisa mempromosikan karya anda di media social dan memberikan hashtag atau tagar yang berkaitan dengan karya seni atau NFT sehingga dapat dilihat oleh banyak orang dan akan ada banyak akun yang menawarkan untuk mempromosikan karya anda. Namun tidak semua akun menawarkan jasa mereka dengan Cuma-Cuma, bahkan kebanyakan dari mereka menetapkan biaya untuk promosi. 

Anda juga bisa mengikuti akun-akun lain yang juga mempromosikan NFT dan nantinya anda bisa saling bertransaksi. Kemudian, anda  bisa bergabung dengan komunitas-komunitas penjual NFT di media social. Misalnya di Instagram ada @komunitas_nftindonesia. Dengan mengikuti komunitas-komunitas NFT, anggota-anggota komunitas mereka  akan mempromosikan karya-karya Anda.

Apabila Anda tertarik dengan bisnis praktis ini, anda dapat memulainya dengan cara mengunduh akun Opensea terlebih dahulu dan akun e-wallet. E-Wallet adalah dompet elektronik untuk menyimpan uang dalam bentuk mata uang kripto. Aplikasi e-wallet antara lain Metamask, DApps, Trezor, dll. Sebelum anda memasarkan karya anda, anda dapat membuat akun E-Wallet terlebih dahulu. Kemudian, Ketika sudah selesai membuat akun/login, anda dapat menghubungkan akun  E-Wallet anda dengan Opensea dengan cara mengakses Opensea dari pencarian Metamask. 

Setelah laman Opensea berhasil diakses, klik Profile pada bagian kanan atas. Kemudian, anda dapat memasarkan NFT dengan memilih opsi "List for Sale" dan bisa menetukan harga, jumlah yang ingin dijual dan batas waktu penjualan. Agar tidak gas fee atau biaya administrasi, saya sarankan anda sebaiknya menjual dalam mata uang Etherum Polygon. 

Biasanya biaya yang dikenakan mahal dan alasan mengapa gas fee diterapkan adalah supaya  terhindar dari kecurangan yang dilakukan oleh pihak lain. Untuk memvalidasi penjualan, ternyata anda harus menambahkan setidaknya 0.5 ETH atau sekitar 7 juta rupiah. Namun, tidak usah panik karena Anda dapat menariknya Kembali. Bisnis NFT memang praktis, namun membutuhkan modal yang tidak sedikit.

Saya sendiri pernah mencoba untuk menjual NFT. Saya menjual NFT di Opensea dan menetapkan harga 0.005 ETH atau hanya 8000 rupiah. Namun, saya menjual 10 NFT per paket, sehingga 1 paket seharga 80.000 rupiah. Saya membuat NFT dengan tema makanan yang seolah-olah diberi kehidupan dan bisa melakukan aktivitas seperti manusia. 

Ternyata saya gagal memasarkan NFT karena saya tidak melakukan top-up untuk memvalidasi penjualan. Padahal sudah ada yang ingin membeli karya-karya saya, namun betapa terkejutnya saya Ketika si pembeli yang sudah menghubungi saya melalui Instagram, menginformasikan bahwa ia mengalami error Ketika akan melakukan pembelian. Akhirnya, kami sama-sama berusaha mencari solusi dan si pembeli mencoba untuk kontak dengan pihak Opensea. Kemudian, saya terkejut mendengar jawaban dari pihak Opensea yang menyarankan untuk top-up 0.5 ETH yang apabila dirupiahkan senilai 7 juta rupiah.

Dunia digital sekarang semakin berkembang pesat. Sudah saatnya bagi kita untuk melihat dan menyikapi perubahan. Dengan berkembangnya dunia digital pula, mencari uang semakin dimudahkan. Namun, bukan berarti memerlukan usaha yang sedikit. Perlu adanya pemahaman dan wawasan yang luas sebelum benar-benar terjun ke dunia bisnis agar tidak salah langkah. Melalui bisnis digital NFT, tidak hanya soal mencari untung yang didapatkan, namun juga melatih kreativitas dan melatih diri untuk menjadi konsisten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten NFT Selengkapnya
Lihat NFT Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun