Mohon tunggu...
Reshi Nayaka
Reshi Nayaka Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Homo homini socius

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Upaya Kreatif dalam Menghambat Perkembangan Stunting

28 April 2023   21:15 Diperbarui: 28 April 2023   21:29 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari segi kesehatan sudah ada penanganannya yaitu melalui upaya pemerintah pada Peraturan Presiden no.42 tahun 2013 tentang Gerakan Perbaikan Gizi, menugaskan 13 kementerian sesuai dengan tugas mereka, bersama-sama membantu dalam mengatasi permasalahan stunting. 

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah salah satunya adalah dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk meningkatkan status gizi anak. Sampai tahun 2019, Pemerintah sudah menetapkan 160 kabupaten di Indonesia yang menjadi prioritas dalam penanganan stunting. Kementerian kesehatan merilis sebanyak 725 ibu hamil di Papua sudah mendapatkan PMT.  

Pemerintah juga sudah membangun infrastruktur sanitasi dan air minum dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), dan Tempat Pengolahan Air (TPA) di beberapa daerah. Selain itu, pemerintah melalui kementerian kesehatan memastikan bahwa makanan tambahan yang disediakan oleh posyandu tidak hanya berupa biskuit, namun dengan tambahan makanan lokal. Ini sudah diterapkan di 16 provinsi mulai tahun 2022. 

Selain penanganan dari sisi kesehatan, juga perlu penanganan dari bidang non kesehatan. Penyebab stunting tidak hanya disebabkan karena masalah ekonomi, namun juga karena minimnya informasi yang didapatkan oleh masyarakat tentang pentingnya gizi.Minimnya informasi yang didapatkan disebabkan karena masyarakat tidak begitu peduli tentang kesehatan gizi dan tidak tertarik untuk mencari tahu mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, diharapkan BRIN segera memfasilitasi programmer terbaik untuk merancang sebuah aplikasi anti-stunting yang setara dengan aplikasi gojek, halodoc, atau pedulilindungi. Di dalam aplikasi tersebut berisi tentang kandungan gizi pada setiap makanan. 

Aplikasi yang dibuat akan terhubung dengan posyandu-posyandu yang ada di seluruh Indonesia untuk bisa memantau kandungan gizi dalam setiap makanan yang disediakan posyandu. Setiap harinya setiap posyandu akan membuat daftar menu makanan yang akan disajikan per hari dan aplikasi tersebut akan memeriksa melalui artificial intelligence dan akan keluar hasilnya apakah makanan tersebut mengandung gizi yang seimbang dan layak dikonsumsi. Hal ini juga bisa diterapkan pada orangtua yang memiliki anak balita untuk memastikan kandungan gizi yang ada dalam makanan bayi/balita. Iklan produk ini akan tersebar dimana-mana, jadi setiap membuka aplikasi baik itu game, berita, dll akan muncul iklan aplikasi ini dan dengan iklan yang semenarik mungkin sehingga dapat memancing pengguna untuk mengunduh. Pengguna bisa memantau tumbuh kembang bayi dan balitanya melalui aplikasi tersebut, ada petunjuk berat dan tinggi badan yang sesuai dengan usia bayi dan balita. Aplikasi ini harus dilengkapi dengan tanda-tanda bayi dan balita sehat, gejala penyakit, dan bagaimana mengatasinya. Aplikasi ini harus mudah digunakan, semudah ibu-ibu mengakses belanja online. 

Jika kebutuhan akan informasi mengenai gizi bayi dan balita bisa dipenuhi dengan mudah, maka semakin banyak bayi dan balita terhindar dari stunting. Dengan demikian, kualitas generasi penerus bangsa akan membaik dan meningkatkan kualitas SDM yang unggul dan bisa membawa negara Indonesia bersaing dengan negara lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun