"Berdampingan kita dalam waktu lama" tidak mudah dilupa
Peluk hangat, senyum manis terakhir sebelum resmi berpisah
Biarlah rasa itu selamanya rahasia tanpa kau tau itu ada
-MRK-
"Simpan Saja"
Nah ini tadi puisi "Simpan Saja" karya Rifky MRK sekilas dibaca puisi ini mengangkat tema tentang luar angkasa tetapi jika dilihat lebih dalam lagi, puisi ini membahas tentang kehidupan manusia sehari hari, namun dibalut dengan diksi seakan puisi ini membahas tentang luar angkasa, gak percaya? Mari kita bedah puisi "Simpan Saja" karya Rifky MRK.
Tuan matahari dan nona bulan adalah interpretasi dari lelaki dan perempuan, mereka dipertemukan didalan perusahaan bernama "tata surya" beruntungnya lagi mereka berada didalam satu divisi yang sama yaitu divisi "pergantian hari" sebuah divisi yang secara khusus mengurusi berubahnya siang malam, setelah sekian lama mereka berkesinambungan dalam pekerjaan itu gak kerasa ternyata benih benih cinta mulai tumbuh diantara tuan matahari dan nona bulan, tidak lain karena didalam melakukan pekerjaan mereka berdua saling nyambung, saling tukar cerita, udah seirama banget gitu.
Namun, seiring berjalannya waktu ragu mulai muncul diantara keduanya, tuan matahari yang tidak gigih dalam mengungkap rasa, serta nona bulan yang resah menunggu pengungkapan itu nyata, keraguan itu muncul akibat rasa tidak pantas untuk membersamai, diantara mereka berdiri tembok besar, tembok besar yang dimaksud adalah "etika dalam pekerjaan, organisasi" kita semua tau bahwa dilarang jatuh cinta dengan orang yang se organisasi dan se pekerjaan dengan kita karena seburuknya nanti putus atau hubungan itu gak berjalan baik nanti yang berdampak adalah hasil kerjaan, rasa ketika berteman, pacaran dan putus itu membawa perbedaan tersendiri dalam suasana.
Buah dari tuan matahari yang ragu cinta itu akan berbalas dan nona bulan resah menunggu pengungkapan itu ada, akhirnya nona bulan menemukan sandingan lain, yaitu "kakak bintang" yang berasal dari perusahaan "Rasi bintang" divisi "malam hari" akhirnya nona bulan menemukan kakak bintang sebagai sandingan, dan rasa tuan matahari pun terpendan tanpa bona bulan sempat mendengar suatu pengungkapan, di akhir puisi tuan matahari dan nona bulan kembali bekerja seperti biasa, tuan matahari telah rela dan memberi selamat ke mereka, nona bulan pun demikian akhirnya kisah ditutup tanpa ungkap rasa.
Nah itu tadi makna dari puisi "Simpan Saja" karya Rifky MRK sedih banget kan ya? Kalau dibaca sekilas memang kita gabakal nangkep maknanya karena didalam kepenulisan puisi ini Rifky MRK benar benar menggunakan imajinasi tingkat tinggi, dimana dia membagi tata surya kita kedalam perusahaan perusahaan dan planet serta perintilan kecil disekitarnya sebagai karyawan, barulah ketika dibaca seksama dan dilihat dari sudut pandang lain baru dapet maknanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H