Air yang mengandung banyak atom Hidrogen, merupakan bahan yang efektif sebagai bahan moderasi Neutron, karena Neutron dapat kehilangan seluruh energinya dalam satu tumbukan dengan inti atom Hidrogen. Namun untuk inti yang lebih berat, hanya transfer energi parsial yang mungkin terjadi.
Tumbukan Non Elastik. Tumbukan non elastik sebenarnya sama dengan tumbukan elastik, tetapi energi kinetik sebelum dan sesudah terjadinya tumbukan adalah berbeda.Â
Hal tersebut terjadi jika massa atom yang ditumbuk Neutron jauh lebih besar dari massa Neutron. Setelah terjadi tumbukan, inti atom tersebut tereksitasi (jika dibayangkan seperti terjadi "Getaran"), sedangkan Neutronnya terhamburkan. Inti atom yang tereksitasi akibat tumbukan tersebut, akan menuju pada kondisi normal dengan memancarkan radiasi Gamma.Â
Dalam peristiwa ini, energi Neutron yang diberikan kepada atom yang ditumbuknya tidak terlalu besar seingga setelah tumbukan, energi Neutron tidak banyak berkurang. Oleh karena itu, bahan yang mengandung atom-atom dengan nomor atom yang besar tidak efektif sebagai penahan radiasi Neutron.
Reaksi Inti (Penangkapan Elektron). Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bila energi Neutron sudah sangat rendah atau sering disebut sebagai Neutron Thermal, maka terdapat kemungkinanan bahwa Neutron tersebut akan ditangkap oleh ini atom bahan penyerap sehingga membentuk inti atom baru, yang biasanya merupakan inti atom baru yang tidak stabil, dan memancarkan radiasi seperti alfa, beta, dan gamma. Peristiwa ini disebut sebagai proses aktivasi Neutron, yaitu mengubah bahan yang stabil menjadi bahan radioaktif.
Reaksi Fisi. Pada peristiwa reaksi fisi ini, setiap reaksi akan menghasilkan dua atau lebih Neutron cepat baru, yang energinya dapat diturunkan menjadi Neutron lambat (thermal). Suatu inti atom yang dapat membelah (bahan fisil) seperti Uranium (misalnya U-235, U-233) dan Plutonium (Pu-239), isotop tersebut jika ditembakkan dengan Neutron Thermal akan membelah menjadi dua inti radioaktif.Â
Dalam reaksi pembelahan tersebut juga dilepaskan sejumlah energi panas. Karena hasil proses pembelahan merupakan radionuklida, maka dalam proses tersebut juga dipancarkan berbagai macam radiasi seperti alfa, beta, dan gamma. Kemudian Neutron Thermal yang baru tersebut terus menerus berlangsung malakukan reaksi fisi berikutnya.Â
Proses ini akan terus menerus terjadi dan biasanya disebut dengan proses reaksi berantai (chain reaction). Dalam Reaktor Nuklir, proses reaksi berantai ini dikendalikan secara cermat sehingga tidak berbahaya, sedangkan pada bom atau senjata Nuklir reaksi ini dibiarkan tanpa kendali.
Perlu sobat ketahui, selain bahan fisil ada juga bahan Nuklir yang biasa disebut dengan bahan fertil (seperti U-238, Th-232), yang bila ditembak dengan Neutron akan menjadi bahan fisil juga.
Menurut Badan Tenga Nuklir Nasional (Batan), Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak memiliki bahan Nuklir (Seperti Uranium dan Thorium) yang tersebar di tiga wilayah, dengan sejumlah puluhan ribu ton dan bahkan ratusan ribu ton. Dengan kekayaan bahan Nuklir yang dimiliki oleh Negara Indonesia tersebut, harapan kedepannya Indonesia mampu memproduksi listrik (pembangkit listrik tenaga nuklir) dan mengembangkan teknologi berbasis Nuklir untuk bidang Industri, Kesehatan, Pertanian, dan lain-lain..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H