Waduk ini banyak memiliki jenis ikan seperti ikan tauman, ikan nila, ikan louhan, ikan mas, dan ikan sungai lainnya. Target yang menjadi ikan pancingan biasanya ikan nila.
Ikan nila yang memiliki nama latin Oreochromis niloticus adalah ikan air tawar yang dapat dikonsumsi. Tubuhnya berwarna kehitaman atau keabuan dengan beberapa pita gelap melintang yang makin mengabur pada ikan dewasa.Â
Ikan ini pemakan segala. Jadi umpan yang kami gunakan bisa berupa cacing dan lumut. Dua bahan ini cukup disenangi oleh ikan nila di Waduk Riam Kanan. Ikan nila babon (besar) harus menjadi target utama. Biasanya berukuran 500 gr -- 1 kg per ekor.
Menurut Fadli warga Martapura dari klub paunjunan Pilanduk, Ada tiga cara memancing ikan di Waduk Riam Kanan. Pertama memancing di pinggiran waduk (mamantai), kedua memancing di keramba (mangaramba), dan ketiga memancing di klotok.
Pertama memancing di pinggiran waduk. Paunjunan yang ingin memancing di pinggiran harus menjelajahi setiap pinggiran waduk.Â
Bayangkan, 8000 ha luas waduk tentu banyak sekali spot mancing di desa-desa yang bisa ditempuh lewat kelotok atau kendaraan darat. Bahkan kita bisa memancing di pulau-pulau yang berada di waduk ini.
Kedua memancing di sekitar keramba (jaring apung tempat budidaya ikan) milik petambak/petani ikan. Para petambak menyediakan pondok-pondok kecil sekitar kerambanya untuk ditempati para paunjunan.Â
Ikan yang dipancing ikan liar alam waduk, bukan ikan dalam keramba. Biasanya ikan liar juga berkumpul di sekitaran keramba untuk memakan umpan yang keluar dari jaring keramba.
Paunjunan dapat mencari spot-spot memancing dimana saja baik di tengah danau, pinggiran dan sekitar pulau-pulau. Memancing dengan klotok biasanya berpindah-pindah untuk mecari kumpulan ikan.