Â
Pandangan Pribadi
Peristiwa G-30 S-PKI memberikan pelajaran tentang kekuatan komunikasi dalam membentuk persepsi dan identitas melalui kunjungan lapangan dan penelitian mendalam. Mereka juga memberikan pelajaran tentang sejarah yang hitam. Sosiologi komunikasi membantu kita memahami bahwa setiap cerita yang disebarkan melalui media massa memiliki tujuan dan dampak yang luas terhadap masyarakat. Setelah peristiwa ini, kita menjadi lebih cerdas dalam mengambil informasi dan selalu mencari kebenaran dari berbagai sumber.
Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi komunikasi, peristiwa G-30 S-PKI menunjukkan cara komunikasi dapat membentuk narasi, memengaruhi pandangan publik, dan membentuk identitas kolektif. Narasi resmi yang diciptakan setelah peristiwa ini telah membentuk pandangan masyarakat selama bertahun-tahun, menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dalam sejarah sosial dan politik. Sebagai generasi yang hidup di era informasi, kita harus terus mencari kebenaran dan memahami sejarah dari berbagai sudut pandang agar kita dapat membangun masyarakat yang lebih kritis dan berwawasan luas. Melalui kepemimpinan militer, kekuasaan politik, keterlibatan dalam operasi militer, penciptaan cerita anti-komunis, dan dukungan untuk program pendidikan dan propaganda, Abdul Haris Nasution memainkan peran penting dalam penumpasan PKI di Indonesia. Perannya dan pengaruhnya berkontribusi pada pembentukan tanggapan Indonesia terhadap peristiwa G-30 S-PKI dan dampak mereka terhadap masyarakat dan politik Indonesia selama era Orde Baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H