Mohon tunggu...
Moh.Rizky Abdillah
Moh.Rizky Abdillah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Editor

02/feb

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengaji kepada Guru Sekaligus Ibu

30 Mei 2022   20:06 Diperbarui: 30 Mei 2022   20:11 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sangat seru sekali, karena pada saat seperti itu, kami semua bisa makan bersama di langgar yang sangat sederhana itu, kami saling tukar cerita ketika tadi sore kami sering main bola bersama, dengan tidak lupa melahap nasi yang masih hangat ditangan kami, aahh masa-masa itu sangat senang dan tidak bisa kami diulangi lagi. 

Setelah kami telah selesai makan bareng, kami membersihkan langgar yang sudah banyak butiran-butiran nasi yang berjatuhan, lalu setelah bersih, kami pun pulang kerumah kami.

Di umur 3 tahun saya sudah diajarkan mengaji oleh guru sekaligus ibu kandung saya. Saya dan teman-teman berangkat kelanggar biasanya sekitar jam 5 lebih sampai sebelum maghrib, karena peraturan yang sudah diberitahu terlebih dahulu ketika orang tua kami mengamanahkan kepada nenek saya, kami diperintahkan untuk datang ke tempat sebelum maghrib, jadi anak-anak sebelum maghrib sudah wajib sampai ditempat dan ketika adzan maghrib berkumandang, kami semua bisa melakukan sholat maghrib berjamaah.

Setelah adzan berkumandang, kamipun membaca sholawat atau bisa di sebut dengan dzikir abu nawas sebelum sholat maghrib, yang biasanya terdapat di musholla-musholla pada umumnya. 

Setelah bacaan selesai, kami pun berdiri dan merapatkan shaf untuk segera melakukan sholat maghrib berjamaah. Setelah sholat maghrib selesai, kamipun segera mengambil al-qu'an masing-masing, lalu membaca bersama-sama doa membaca Al-qur'an, yang sudah guru kami ajarkan kepada kita. 

Setelah itu kami mengaji mandiri terlebih dahulu, karena kami harus mengantri terlebih dahulu sebelum membaca langsung didepan hadapan guru-guru yang ada di langgar tersebut. 

Setelah semua anak-anak sudah maju kepada guru untuk mebaca Al-qur'an, kami pun menyudahi pengajian yang berada di langgar ini, selesainya sekitar jam setengah tujuh sampai jam tujuh, lalu kamipun melakukan sholat Isya berjamaah, setelah sholat Isya berjamaah kamipun pulang kerumah masing-masing.

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada guru sekaligus ibu saya, kalau bukan karena ibu, mungkin saat ini saya tidak bisa membaca Al-Qur'an. Maafkan saya sebagai murid dan sekaligus anak ibu yang sangat nakal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun