Mohon tunggu...
Moh.Rizky Abdillah
Moh.Rizky Abdillah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Editor

02/feb

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menggantikan Peran Seorang Ayah

29 Mei 2022   20:09 Diperbarui: 29 Mei 2022   20:14 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak perlu menunggu hingga mengeras, dalam kondisi setengah beku gula aren bisa segera dikeluarkan dari cetakan. Selanjutnya gula aren yang juga sering disebut dengan gula merah ini, diangin-anginkan hingga dingin dan mengeras sempurna, jika tidak, gula aren mudah rusak dan berjamur. Untuk pembungkus, ibu menyiapkan daun-daun aren yang sudah dijemur hingga kering. Ibu menjual gula aren miliknya dalam bentuk lonjong. 

Satu lonjongnya ia isi sebanyak 10 gula-gula are, dengan penuh keuletan, ibu membungkus satu-persatu gula aren yang dihasilkannya. Dari satu kali pemasangan nira sedikitnya bisa memperoleh 4 lonjong gula merah. 

Gula-gula ini akan disimpan dan banyak untuk dijual kemudian. Ibu menjualnya 1 lonjor gula aren seharga 7.500 Rp, untuk pembeli yang datang langsung kerumahnya, bila diantar sampai kampung ia menetapkan harga sebesar 10.000 Rp, perlonor gula aren.

Begitulah cerita yang telah saya peroleh dari seorang anak kecil yang berusia kurang lebih 13 tahun dan masih duduk dibangku kelas 1 SMP, yang menggatikan peran sang ayah yang telah meninggalkan mereka lebih dulu, dari 2 tahun yang lalu untuk membiayai keluarganya atau membantu ibunya untuk berjualan gula aren, Agar ia masih bisa bertahan hidup dengan ibu dan 2 orang adiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun