Pada saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi ini sukses menjalankan program pemberian fasilitas ltrasonografi (USG) gratis di dua puskesmas, yaitu Puskesmas Mojopanggung dan Puskesmasu Singojuruh. Program ini ditujukan untuk mengurangi kepadatan pasien ibu hamil di rumah sakit serta menjadi salah satu langkah pencegahan stunting sejak masa kehamilan.
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang terjadi akibat asupan gizi yang tidak mencukupi dalam waktu lama, baik selama kehamilan maupun masa pertumbuhan anak, karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Salah satu cara mencegah stunting sejak dini adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin pada janin.
Di Banyuwangi, masalah stunting berhasil ditekan oleh pemerintah daerah dengan berbagai program, termasuk program USG gratis, sehingga angka stunting menunjukkan penurunan setiap tahunnya.
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Stunting
● Kurangnya Nutrisi pada Masa Remaja Ibu
Pada masa remaja, tubuh ibu masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Asupan gizi yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu sekaligus mempersiapkan tubuhnya menghadapi kehamilan dan persalinan di masa depan.
● Kekurangan Gizi dalam Jangka Panjang (1000 Hari Pertama Kehidupan)
Periode sejak janin dalam kandungan hingga 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan masa perkembangan tubuh dan otak yang sangat pesat. Kekurangan gizi pada fase ini, baik pada ibu hamil maupun anak, dapat berdampak serius pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.
● Kurangnya Pola Asuh dan Asupan Gizi yang Baik dari Ibu
Stunting dapat terjadi jika ibu tidak memberikan asupan nutrisi yang mencukupi, seperti protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, penting untuk memberikan makanan bergizi seimbang agar pertumbuhan anak optimal dan risiko stunting dapat dicegah.
Dampak Stunting pada Anak
Stunting memiliki dampak serius terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas karena rentan terhadap berbagai penyakit. Dampak paling parah dari stunting adalah wasting, yaitu kondisi berat badan yang sangat rendah, yang dapat meningkatkan risiko kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Ketika anak yang mengalami stunting tumbuh dewasa, mereka cenderung memiliki postur tubuh yang tidak normal dan berisiko mengalami obesitas. Selain itu, kesehatan reproduksi mereka dapat menurun, kemampuan belajar selama masa sekolah menjadi kurang optimal, dan produktivitas serta kapasitas kerja saat dewasa tidak dapat mencapai potensi maksimal.
Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dalam Kandungan oleh Puskesmas Mojopanggung
Pemberian fasilitas USG gratis di Puskesmas Mojopanggung dan Puskesmas Singojuruh, yang didukung oleh pemerintah setempat, menjadi salah satu langkah efektif untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan data elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), angka stunting di Banyuwangi terus mengalami penurunan dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2021 tercatat sebanyak 4.371 kasus, turun 50% menjadi 2.780 kasus di tahun 2022, lalu menjadi 2.300 kasus di tahun 2023, dan mencapai 2.171 kasus di tahun 2024.
Para dokter yang terlibat dalam program ini telah mendapatkan pelatihan On the Job Training (OJT) untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait pentingnya USG bagi ibu hamil. Program ini memungkinkan ibu hamil untuk memantau perkembangan janin secara aman dan nyaman tanpa harus khawatir tentang biaya. Selain pemeriksaan USG gratis, ibu hamil juga diberikan edukasi tentang pentingnya memeriksakan kandungan secara rutin untuk mencegah risiko stunting sejak dini.
Puskesmas Mojopanggung berharap program ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, tidak hanya di Mojopanggung dan Singojuruh, tetapi juga di seluruh puskesmas di Banyuwangi. Dengan demikian, diharapkan generasi muda yang sehat dan sejahtera dapat terwujud di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H