Meningkatkan Kognitiv serta Spiritual terhadap Anak

                                             Meningkatkan Kognitiv Serta spirtualitas terhadap anak ( PADMA GAYATRI 166 )

• Anak adalah titah dan anugerah dari Allah SWT kepada semua orang tua. Anak-anak begitu berharga sehingga dibandingkan dengan harta dunia. Pengasuhan anak tidak dimulai sejak anak lahir, tetapi bisa dimulai sejak dalam kandungan anak, bahkan jauh sebelum masa pembuahan dan kemudian embrio berada di dalam kandungan. dia yang berakhlak mulia sehat jasmani dan rohani. Pengembangan kecerdasan spiritual anak sebaiknya dimulai sejak usia dini. Tujuannya adalah agar anak tumbuh menjadi orang yang memiliki kepekaan batin dan emosional terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan mengembangkan kecerdasan spiritual pada anak, anak akan lebih mampu mengenali siapa dirinya, kelebihan dan kekurangannya. Karena kemajuan teknologi memudahkan anak untuk meniru apa yang mereka lihat dan dengar, kemajuan teknologi pada akhirnya membawa banyak dampak negatif bagi anak. Kasus seperti ini akan mudah terjadi jika tidak ada bekal pendidikan agama dan penanaman nilai-nilai spiritual yang kuat dalam diri masyarakat. Oleh karena itu, penanaman agama dan pengembangan nilai-nilai spiritual harus ditanamkan sesegera mungkin.
• 

  Documen Humas & Multimedia 166

Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal, Kecerdasan Spiritual atau Spiritual Quotient (SQ) adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan masalah yang lebih luas dan kaya makna, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau cara hidup seseorang lebih penting dari yang lain.dalam bimbingan pembelajaran.dalam bimbingan belajar yang bertempat balaidesa gedog wetan dengan sangat antusias para anak anak SD kelas 1 sampai 6 dengan metode proyek yang memberikan kesempatan kepada anak anak untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara bertahap, dari tahap awal hingga tahap akhir, yang merupakan bagian integral dari rangkaian kegiatan. Metode ini dilakukan berdasarkan aktivitas yang di lakukan dalam pembelajaran oleh anak anak sd missal nya belajar berhitung aljabar,menulis hingga belajar mewarnai,tak hanya itu kelompok 166 menerapkan metode sosial juga karena hidup di lingkungan sosial yang tinggi dalam arti kerja sama dan gotong royong nya  karena itulah kelompok 166 mengajarkan terbiasa menyapa guru saat bertemu, berani tampil di depan teman, orang tua, guru dan kalangan sosial lainnya, berbagi dengan teman lain dan orang lain, suka mengajak teman berkomunikasi. Pengembangan secara teoritis yang di kembang dalam Bimbingan belajar oleh kelompok KKM uin maulana malik ibrahim malang mengembangkan learn how to learn" agar dapat berkembang dan bisa melihat potensi apa saja yang terpendam dalam diri mereka masing masing.

     

   Tujuan dalam bimbingan belajar yang di tunjukan kepada anak anak sd tak hanya meningkatkan spiritual saja namun kognitif juga di utamakan dalam bimbingan belajar seperti penalaran,persepsi sensorik dengan melibatkan berpikir seperti tanya jawab/quis yang di berikan oleh kakak kakak pembimbing,mengetahui apa yang mereka pahami terkait materi yang telah di berikan agar kognitiv serta spiritualitas nya berpadu dan menjadi satu terhadap diri mereka masing masing.banyak pendapat tentang diadakanya bimbel secara gratis yang bersumber dari Ananda ucup dan dodi'' senengnya di ajar oleh kakak kakak yang awal nya tidak percaya diri dalam menghitung sekarang sudah bisa ujarnya''kegiatan ini juga di dukung penuh oleh perangkat desa terutama oleh Bpk Budiono S.T,selaku kepala desa juga memberikan apresiasi terhadap  kelompok 166 dengan diadakan nya bimbel bertempat balaidesa 

Documen Humas & Multimedia 166

                                                              PADMA GAYATRI KKM 166 UIN MALANG MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG