Mohon tunggu...
MRiza Zalikhsin Nugroho
MRiza Zalikhsin Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FEB Manajemen Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama)

buku dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Hilirisasi Terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Negara Berkembang

18 April 2024   20:33 Diperbarui: 18 April 2024   20:37 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Diversifikasi Portofolio Produk: Proses hilirisasi memungkinkan UMKM untuk diversifikasi portofolio produk mereka. Dengan memiliki berbagai produk turunan dari bahan baku utama, UMKM dapat mengurangi risiko ketergantungan pada satu produk saja. Diversifikasi ini tidak hanya meningkatkan ketahanan bisnis UMKM terhadap fluktuasi pasar, tetapi juga memperluas kesempatan pasar bagi mereka.

*Peningkatan Akses Pasar: Produk hasil hilirisasi cenderung memiliki daya tarik yang lebih besar di pasar. Kualitas yang lebih tinggi dan nilai tambah yang lebih besar membuat UMKM lebih mudah menembus pasar lokal maupun internasional. Ini membuka peluang baru bagi UMKM untuk memperluas pangsa pasar mereka dan meningkatkan pendapatan.

*Peningkatan Efisiensi Produksi: Hilirisasi mendorong UMKM untuk meningkatkan efisiensi produksi mereka. Dengan mengadopsi teknologi dan praktik produksi yang lebih canggih, UMKM dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas. Ini membantu mereka bersaing lebih baik di pasar yang semakin ketat.

*Pemberdayaan Lokal: Proses hilirisasi dapat menjadi katalisator untuk pemberdayaan ekonomi lokal. Melibatkan lebih banyak pelaku usaha lokal dalam rantai nilai produk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. UMKM yang terlibat dalam hilirisasi juga cenderung menggunakan bahan baku lokal, mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan industri lainnya di tingkat lokal.

Meskipun hilirisasi meningkatkan nilai tambah produk dan lapangan kerja, dampak negatifnya juga signifikan. Proses ini bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi suatu daerah, tetapi sering kali menyebabkan eksploitasi sumber daya alam dan kerusakan lingkungan. Dalam beberapa kasus, hilirisasi juga memperkuat ketimpangan ekonomi dan meningkatkan risiko terhadap fluktuasi harga pasar global.

Dampak Negatif Hilirisasi terhadap UMKM:

1.Peningkatan Persaingan:

Hilirisasi meningkatkan persaingan di pasar, terutama bagi UMKM yang mungkin kesulitan bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki sumber daya lebih besar. Hal ini bisa mengancam kelangsungan hidup UMKM yang kurang mampu bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif.

2.Tergantung pada Pasokan Bahan Baku:

UMKM yang terlibat dalam hilirisasi dapat menjadi lebih tergantung pada pasokan bahan baku tertentu. Fluktuasi harga atau ketersediaan bahan baku dapat menjadi risiko tambahan bagi UMKM. Banyak UMKM yang impor bahan baku seperti bahan tekstil. Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti harga, kualitas, kontinuitas pasokan, produk substtusi, dan elastisitas bahan baku impor menjadi daya tarik yang menyebabkan ketergantungan masih tinggi.

3.Biaya Produksi yang Lebih Tinggi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun