PENDAHULUAN
Kawasan Timur Tengah telah menjadi suatu penyebutan nama Asia Barat Daya yang familiar di tengah Masyarakat Indonesia. Masyarakat Eropa dan Amerika lebih mengenal Kawasan Timur Tengah dengan sebutan Semenanjung Anatolia atau Asia Kecil dalam berbagai edisi literatur. Wilayah ini dalam tinjauan geografis cenderung tepat untuk disebut Asia Barat Daya terlepas dari apapun perbedaan penyebutannya.Â
Wilayah ini diapit oleh Laut Mediterania dan Teluk Persia serta daratan yang terbentang luas dari Semenanjung Anatolia, Jazirah Arab, sampai Semenanjung Sinai. Kawasan Timur Tengah terdiri atas 22 negara anggota dari Liga Arab (Aljazair, Bahrain, Perserikatan Komoro, Republik Jibuti, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Republik Islam Mauritania, Maroko, Oman, Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan Yaman) ditambah Turki dan Iran.
Kawasan Timur Tengah mempunyai keistimewaan yang membuatnya dikenal luas dalam catatan kompilasi sejarah peradaban dunia. Pertama, sejumlah agama besar dan berpengaruh di dunia muncul dan mengalami akselerasi pesat di sini (contohnya adalah Islam, Yahudi, Nasrani, Majusi, Zoroaster, dan Manischme). Kedua, setiap agama yang muncul di sini mempunyai kitab suci yang terkenal untuk diikuti oleh para pemeluknya. Ketiga, sejumlah suku dan peradaban manusia berpengaruh di dunia tinggal di sini. Keempat, wilayah ini mempunyai potensi minyak bumi dan barang tambang yang sangat besar dalam perkembangannya.
Diskursus pranata historis dan filosofis Kawasan Timur Tengah selalu menyimpan daya tarik tersendiri untuk didiskusikan, dimulai dari peradaban kuno hingga persoalan realitas praktis di masa kini. Salah satu pranata historis dan filosofis yang hendak diulas dalam artikel opini ini adalah bagaimana evolusi kebudayaan, adat istiadat, dan kesusastraan di Kawasan Timur Tengah sejak Peradaban Kuno Asia Barat Daya sampai Dinasti Fathimiyah.
PEMBAHASAN
Ulasan evolusi kebudayaan, adat istiadat, dan kesusastraan di Kawasan timur Tengah akan dimulai dari Peradaban Kuno Asia Barat Daya, Dinasti Rasulullah Saw, Dinasti Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah, Dinasti Turki Utsmani, dan diakhiri dengan Dinasti Fathimiyah. Setiap peradaban yang disorot turut dilengkapi dengan rincian kebudayaan, adat istiadat, dan kesusastraan yang dijumpai.
Peradaban Kuno Asia Barat Daya
Tahapan fase evolusi ini terdiri atas Peradaban Lembah Eufrat dan Tigris, Peradaban Lembah Sungai Nil, dan Peradaban Lembah Sungai Yordan. Masing-masing peradaban tersebut mempunyai corak bentang alam yang berbeda satu sama lain. Masing-masing peradaban juga mempunyai corak kebudayaan, adat istiadat, dan kesusastraan yang berbeda satu sama lain.
Gambaran umum bentang alam pada Peradaban Lembah Eufrat dan Tigris adalah baik Sungai Eufrat dan Sungai Tigris sama-sama bertemu di Teluk Persia secara geografis dimana suatu daerah akan terbentuk bilamana kedua sungai itu dihubungkan dengan Sungai Yordan, yaitu The Crescent atau daerah bulan sabit yang subur. Gambaran umum bentang alam pada Peradaban Lembah Sungai Nil adalah keberadaan Sungai Nil sebagai simbol ikonik Peradaban Lembah Sungai Nil (Mesir) membentuk ekosistem lingkungan yang terdiri atas area lembah atas yang sempit, delta yang lebar, dan gurun yang mengapit aliran sungai.Â
Gambaran umum bentang alam pada Peradaban Lembah Sungai Yordan adalah mata air sungai ini berasal dari Danau Tiberias yang aliran air sungainya melewati Lembah El-Ghar sampai bermuara di Laut Mati. Lembah Sungai Yordan terdiri atas Tepi Timur (Yordania) yang cenderung kurang subur dan Tepi Barat (Palestina-Israel) yang cenderung subur.