Mohon tunggu...
Muhammad RifqiFawzi
Muhammad RifqiFawzi Mohon Tunggu... Lainnya - Sura jaya ningrat lebur denging pangestuti

panggil saja rifqi, lahir dari kota kecil ditengah jawa timur, pasuruan. Namun, tak menjadi alasan bagi rifqi untuk belajar dan berbagi pengalaman. dibesarkan lewat keluarga sederhana dengan ayah sebagai pegawai swasta dan bunda sebagai ibu rumah tangga yang baik. harapan besar tumbuh sebagai manusia yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ujian Suatu Bangsa

21 April 2020   05:00 Diperbarui: 21 April 2020   11:07 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
S. Sudjojono, Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro, oil on canvas, 100 x 199,5 cm, 1979 (Foto: arahindonesia,wordpress,com) 

Suatu bangsa pada dasarnya memiliki ujian dengan berbagai macam tingkatan setiap masanya, ujian tersebut berasal dari berbagai macam aspek mulai dari permasalahan bencana alam, politik, perpecahan bangsa, virus dll.

Jika memang sebagian orang beranggapan bahwa ujian yang dialami bangsa ini beberapa tahun terakhir adalah pertanda carut marutnya kedaulatan dan keutuhan bangsa kita namun disisi lain saya berfikir tidak, mengapa demikian?

Ujian ujian bangsa kita saat ini memang berat bahkan bulan april tahun 2019 lalu adalah momen dimana indonesia terpecah menjadi 2 kubu. Tak jarang banyak dari kita dari mulai keluarga sampai lingkungan kerja, sekolah, kuliah yang akhir nya bersitegang karena dampak dari pemilihan presiden tahun lalu.

Namun patut kita sadari bersama bahwa ujian tersebut menandakan bangsa kita semakin maju dan terus berkembang, bayangkan saja berapa warga negara akhirnya yang terpaksa harus mengikuti dinamika politik, mengawasi jalannya pemilihan presiden dll, itu semua menandakan bahwa warga negara indonesia telah peduli terhadap negaranya.

Namun, yang perlu dijadikan perhatian adalah minimnya pengetahuan landasan pemikiran berpoltik pada masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya fanatisme bahkan menjadi dogma dogma untuk saling menjatuhkan satu sama lain tanpa peduli siapa yang mereka jatuhkan dan masyarakat sendiripun masih belum mengerti bahwa toleransi bukan hanya tentang agama namun juga perbedaan pendapat/pandangan.

Banyak dari mereka lupa bahwa seharusnya perbedaan pendapat harusnya menjadi sesuatu yang harus diwajari tanpa memaksakan kehendak siapapun. masyarakat belum sadar bahwa tahun lalu kita dihadapkan oleh kepentingan politik yang sangat besar. masyarakat belum sadar ketika berbicara soal politik memang selalu lekat dengan istilah kepentingan.

Politik sering disangkutpautkan dengan kepentingan. Namun kepentingan tidak mesti disangkutpautkan dengan politik. Dari itu, secara sederhana bisa diambil kesimpulan bahwa di dalam politik selalu terdapat unsur kepentingan, politik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah kepentingan.

Namun demikian politik tidak sama dengan kepentingan. Pengaruh apa saja yang bisa memicu adanya kepentingan politik? Sangat banyak diantaranya perebutan kekuasaan, dukungan para investor, dll.

Tak lepas dari situ, beberapa bencana alam seperti tragedi lombok, tragedi palu, meletusnya gunung merapi dll juga menjadi tantangan bagi masyarakat bukan hanya bagi pemimpin bangsa. masyakat dituntut untuk survive dalam situasi dan kondisi yang tak terduga.

Begitu pula dengan pemerintah yang dituntut untuk lebih tanggap terhadap kasus kasus bencana alam dalam situasi yang terbatas, baik itu terbatas dalam anggaran maupun dalam karakteristik wilayah negara indonesia yang dikelilingi oleh lingkaran api pasifik dimana terdapat banyak sekali gunung berapi yang masih aktif dengan potensi Tsunami, Gempa bumi, Tanah longsor yang tidak bisa diprediksi.

Belum lagi kontur negara indonesia sebagai negara kepulauan yang menyulitkan baik itu proses evakuasi ataupun proses penyaluran bantuan ketika terjadi bencana.

Belum juga sampai situ, permasalahan perpecahan bangsa juga terjadi. Mulai pertengahan agustus sampai dengan akhir september kerusuhan kerusuhan pecah ditanah papua. dimulai dari kerusuhan di asrama papua surabaya yang melibatkan Organisasi Masyarakat (ormas) sehingga memicu adanya gesekan, dipicu insiden dugaan perusakan bendera merah putih pada 16 Agustus 2019.

Hal itu terus memanas ketika salah satu oknum ormas tersebut melontarkan kata yang kurang pantas. Buah dari kasus asrama surabaya adalah adanya aksi Demo Mahasiswa Papua di Malang, dalam aksi tersebut juga menimbulkan adanya gesekan, polisi menyebutkan dalam orasi AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) menyuarakan soal kemerdekaan Papua.

Puncaknya adalah ketika adanya isu seorang mahasiswa yang tewas beserta hoaks adanya guru yang berkata rasis disekolah. Pada kerusuhan di bulan Agustus yang terjadi di 6 wilayah Papua dan Papua Barat tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga kerugian materi yang tak sedikit. Korban jiwa dan kerugian yang terbanyak tercatat terjadi di Jayapura.

Lima orang tewas dalam kerusuhan di sana. Polda Papua menyebut, kerusakan melingkupi berbagai macam benda, termasuk pos polisi. "31 kantor dirusak dan dibakar, 15 perbankan, 33 kendaraan roda 2, 36 kendaraan roda 4, 24 kios dan toko, 7 pos polisi dan 3 unit delaer kendaraan," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, di Jayapura, Selasa (3/9/2019).

Selain itu, ratusan mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan di berbagai daerah di luar Papua memilih pulang kampung. Internet di Papua juga lumpuh selama beberapa waktu, akibat pembatasan yang dilakukan pemerintah, dengan alasan untuk mencegah penyebaran hoaks yang dapat memicu aksi massa.

Namun bangsa kemudian dihadapkan lagi dengan permasalahan serius yang sedang menyerang saat ini. Virus Covid-19, adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh coronavirus yang baru saja ditemukan. Penyebarannya tak hanya dirasakan oleh indonesia namun juga seluruh dunia dan peningkatan jumlah kasus virus corona masih terjadi di Indonesia.

Per 12 April 2020, jumlah kasus infeksi Covid-19 mencapai 4.241 kasus. Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 399 kasus baru dari laporan di hari sebelumnya. Sementara itu, jumlah pasien sembuh mencapai 359 atau mengalami peningkatan 73 kesembuhan dibandingkan hari Sabtu (11/4/2020).

Kemudian, kasus kematian terbaru sebanyak 373, yaitu mengalami peningkatan 46 kasus dari hari sebelumnya. Adapun kasus-kasus ini telah dilaporkan terjadi di seluruh provinsi di Indonesia.

Pada intinya, bangsa kita sedang dihadapkan oleh berbagai permasalahan besar dari situ kita bisa menilai kesiapan masyarakat serta pemerintah dalam menghadapi masalah masalah tersebut, jika memang masyrakat atau pemerintah kurang siap dalam menghadapi permasalahan yang terjadi bukan berarti kita salah menyalahkan dan malah memperkeruh suasana.

Mungkin ini saatnya semua elemen masyarakat bersatu dengan semangat gotong royong bersama sama membantu satu sama lain, mengerti satu sama lain sehingga dapat mewujudkan Nasionalisme Patriotisme yang nyata dimana masyarakat beserta pemerintah berani dan rela berkorban demi bangsa dan negara demi mempertahankan kedaulatan bangsa.

3 hal yang dapat membuat bangsa kita terpecah yaitu Fanatisme, Kepentingan dan Kemunafikan. Namun juga 3 hal yang membuat bangsa kita bersatu yaitu adanya suatu nasib yang sama diantara bangsa bangsa dan memang keinginan bangsa itu sendiri untuk bersatu. 

Apakah kita akan bisa melewati Ujian bangsa ini? pertanyaan tersebut masih menjadi pilihan untuk kita semua, Namun saya yakin bangsa kita sedang berproses menuju suatu peradaban yang maju beretika dan bermoral berdasarkan Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun