Mohon tunggu...
M Rifqi Farisi
M Rifqi Farisi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisah Yan Anton yang Membuat Rakyat Banyuasin Harus Kehilangan Bupatinya

6 September 2016   19:16 Diperbarui: 6 September 2016   19:20 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bupati kok gak profesional sih? iya, kata barusan adalah kata pertama yang ada di dalam benak saya ketika tahu bahwa pemimpin rakyat malah terjerat kasus yang tak terduga, seperti beberapa bulan kemarin Bupati Ogan Ilir (Ahmad Wazir Nofiadi) tertangkap sekaligus dicopot jabatan nya sebagai bupati karena terbukti memakai narkoba. Kali ini giliran Bupati Banyuasin (Yan Anton Ferdian) yang tertangkap terjerat kasus penerimaan uang suap.

Setelah kurang lebih 3 tahun dia sudah menjabat sebagai bupati, akhirnya pekerjaan dia sebagai bupati harus terpaksa ia hentikan, pasalnya KPK menggrebek rumah dinasnya. Yan Anton telah diduga bahwa ia menerima uang suap ijon dari pengusaha Disdik Banyuasin. Pada hari minggu (4/9/2016) telah dilakukan Operasi Tangkap Tangan kepada Bupati Banyuasin oleh KPK.

Sungguh menyedihkan bahwa salah satu teladan masyarakat harus ditangkap karena korupsi seperti ini. Seperti yang saya katakan di atas, kenapa beberapa pemimpin rakyat tidak bisa menjadi sosok yang profesional? sedangkan mereka telah susah payah meyakinkan rakyat untuk memilih dia ketika Pilkada, tetapi malah ia menyia-nyiakan kesempatannya untuk membuat daerah menjadi sejahtera, apakah dia tidak berfikir bahwa sudah beribu-ribu orang yang telah dibuatnya kecewa? sedangkan Bupati itu adalah sosok pemimpin yang memimpin kabupaten dimana itu adalah daerah yang bisa dibilang belum terpenuhi kesejahteraannya. 

Diketahui juga bahwa Yan Anton ini adalah anak dari Bupati Banyuasin sebelumnya, yaitu Imaroeddin Inoed. Seharusnya dia berpikir bahwa ketika ia melakukan hal seperti korupsi ini maka ia akan mencemarkan nama baik orang tuanya yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Banyuasin juga. Dan lebih menyakitkan lagi bahwa diketahui bahwa Yan Anton harus terpaksa menggagalkan rencana dia menunaikan Ibadah Haji yang seharusnya akan dia lakukan tanggal 6-22 September ini.

Sedikit pesan dari saya, untuk para calon pemimpin selanjutnya tolong camkan apa itu arti profesional. Jika kalian tahu apa arti dari kata profesional, maka kalian akan tahu hal-hal mana saja yang tidak perlu dilakukan dan kalian akan melakukan semua pekerjaan dengan sangat lancar dan halal tanpa perlu melakukan hal yang tidak perlu seperti menggunakan narkoba dan korupsi seperti Yan Anton. Dan jika kalian sudah terpilih menjadi pemimpin, maka tolong dengarlah suara rakyat dan lakukan pekerjaanmu sesuai dengan apa yang harus kamu lakukan.

Makasih :)

Referensi : 

Yan Anton Ferdian, Bupati Banyuasin Usia 32 Tahun dan Diciduk KPK Karena Suap

Nama                        : Muhammad Rifqi Farisi

NIM                            : 07031381520079

Kampus                     :  Universitas Sriwijaya Palembang

Jurusan/Kelas           : Ilmu Komunikasi / A

Dosen Pembimbing : Nur Aslamiah Supli, BIAM, MSc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun