Mohon tunggu...
Muhammad Ridha
Muhammad Ridha Mohon Tunggu... Konsultan - Technopreneur

Berhenti berkhayal dan mulai bertindak!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Generasi Muda Sumbar Sehat Tanpa Narkoba di Provinsi Sumatera Barat

5 Juli 2020   22:57 Diperbarui: 5 Juli 2020   22:57 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokoh Generasi Muda Ranah Minang Audy Joinaldy

Berbagai jenis Obat-obatan mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda, dan efek yang terkait dengan Obat dapat bervariasi dari orang ke orang.

Bagaimana Narkoba mempengaruhi seseorang tergantung pada berbagai faktor termasuk ukuran tubuh, kesehatan umum, jumlah dan kekuatan obat, dan apakah ada obat lain dalam sistem pada saat yang sama.

Penting untuk diingat bahwa obat-obatan terlarang bukanlah zat yang dikendalikan, dan oleh karena itu kualitas dan kekuatannya mungkin berbeda dari satu bagian ke bagian lainnya.

Obat-obatan dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Efek-efek ini dapat bersifat fisik dan psikologis, dan dapat mencakup ketergantungan.

Narkoba memengaruhi sistem saraf pusat tubuh Anda. Mereka memengaruhi cara Anda berpikir, merasakan, dan berperilaku. Tiga tipe utama adalah depresan, halusinogen, dan stimulan:

Depresan memperlambat atau 'menekan' fungsi sistem saraf pusat. Dengan tujuan memperlambat pesan yang masuk dan keluar dari otak Anda. Dalam jumlah kecil, depresi dapat menyebabkan seseorang merasa rileks dan kurang terhambat. Dalam jumlah besar mereka dapat menyebabkan muntah, tidak sadarkan diri dan kematian. Depresan memengaruhi konsentrasi dan koordinasi Anda, dan memperlambat kemampuan Anda untuk merespons berbagai situasi.

Alkohol, ganja, GHB, opiat (heroin, morfin, kodein) dan benzodiazepin (obat penenang ringan) adalah contoh dari depresan.

Halusinogen menyimpangkan perasaan Anda akan kenyataan. Anda mungkin melihat atau mendengar hal-hal yang tidak benar-benar ada, atau melihat hal-hal dengan cara yang menyimpang. Efek lain dapat termasuk euforia emosional dan psikologis, mengepal rahang, panik, paranoia, gangguan lambung dan mual. Ketamine dan ganja adalah contoh halusinogen.

Stimulan mempercepat atau 'merangsang' sistem saraf pusat. Efeknya mempercepat pengiriman pesan ke dan dari otak, membuat Anda merasa lebih waspada dan percaya diri. Ini dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah dan suhu tubuh, nafsu makan berkurang, agitasi dan sulit tidur. Dalam jumlah besar stimulan dapat menyebabkan kecemasan, panik, kejang, kram perut dan paranoia. Kafein, nikotin, amfetamin, kokain dan ekstasi adalah contoh stimulan.

Statistik Kriminal 2019 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
Statistik Kriminal 2019 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
Berdasarkan Publikasi Statistik Kriminal 2019 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik menyajikan gambaran umum mengenai tingkat dan perkembangan kriminalitas di Indonesia selama periode 2016-2018.

Berdasarkan Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun