Mohon tunggu...
Rian Apriliansyah
Rian Apriliansyah Mohon Tunggu... -

SMP Neg 3 Depok , juara II lomba baca cerita ketika kelas 5SD hobby menulis cerita anak2, dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Mimpiku Setelah Buk-Ber (Buka Bersama)

7 Agustus 2012   23:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:06 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13443456461084315928

foto pribadi rian-wanda Bukber di Sekolah memang mengasyikkan  kebersamaan antar teman dan guru-guru. Event  seperti ini,  ketemu lagi ramadhan tahun depan.

Sudah  malam banget nih pulang, sampai di rumah jam berapa ya? mudah-mudahan tidak macet di jalan, pasti ibu menghawatirkanku, sekarang dan jam 21:00 alias jam 9:00. kata batinku

Aku pulang bareng-bareng teman naik angkot ke terminal,  kemudian aku menyambung lagi angkot kearah rumahku, untung jalanan tidak macet, tiba di rumah sudah jam 22:00,  ibu sedang menungguku di depan pagar, "malam banget pulangnya" kata ibu,  aku tidak menjawab ibu, tapi memberi salam "assalamualaikum" dan mencium tangan ibu.

Badan terasa capek dan ngantuk karena kekenyangan habis bukber.

"Hei Ton, udah makan?" tanya ibu.  lagil-lagi aku tidak menyahut dan langsung ke kamar mandi basuh-basuh cuci badan alias mandi kecil.  setelah keluar dari kamar mandi barulah aku menjawab ibu

"Bu, Toni, dah kenyang tadikan bukber makannya banyak,  sekarang Toni mau istirahat dulu".

Saking capek nya aku lalu terdampar di pulau kapuk.

Tiba-tiba  Aku, Febri, Farhan. Fadli dan Wanda pergi  ke suatu pulau , setibanya  di sana, Wanda melihat  ada orang yang mencurigakan , sepertinya penjahat bertattoo.   kata Wanda, ia sebelumnya pernah lihat sosok itu, ternyata  penjahat bertattoo ini menculik teman Wanda, Putri, anak  pak lurah.  Lalu aku dan teman-teman menyusun rencana ingin menyelamatkan Putri,   gerak gerik kami ternyata  dicium oleh kawanan penjahat, mereka sangat marah karena kami dapat menyelamatkan Putri.  Keluarlah bapak Tattoo, ia menyerangku sehinggga aku  terluka,  tidak lama kemudian teman-teman dan lainnya membawa bala bantuan, serombongan anak-anak pulau datang untuk menyelamatkanku dari cengkraman penjahat Tattoo . lalu terjadi pertempuran antara anak-anak dan para penjahat yang dipimpin oleh bapak Tattoo.,  Saking serunya pertempuran  aku  berteriak-teriak ciat ciat ciat, tiba-tiba  aku lalu melihat sosok ibu, awas ibu jangan kemari  teriakku  lalu aku melompat melindungi ibu, "gedebuk"  aduuh sakitnya.. aku terjatuh dari tempat tidur. yasalam aku mimpi

"Ton, bangun ... ada apa..,seperti ada sesuatu yang jatuh? ayo sahur..., ibu membangunkanku  sambil mengetuk pintu kamar"

"ya bu..., sahutku dari dalam kamar.  Aku lalu menyeka-nyeka mata, dan bergegas keluar kamar untuk santap sahur.

Aku masih kepikiran mimpiku tadi,  kaya kenyataan,  penjahat belum tertangkap aku sudah terjatuh dari tilam, Rasanya aku ingin teruskan bermimpi dan menuntaskan sampai penjahatnya tertangkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun